NTT Terkini 

5 Bendungan di NTT Berfungsi Tapi Belum Optimal

Menindaklanjuti kunjungan tersebut, Joaz mengatakan pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Umbu Wanda 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda mengatakan bahwa dari tujuh bendungan yang ada di NTT hanya lima yang sudah berfungsi, itu pun belum optimal. Dua lainnya masih dalam tahap pembangunan.

Lima bendungan yang telah berfungsi adalah Bendungan Raknamo dan Tilong di Kabupaten Kupang, Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu.

“Di NTT ada tujuh bendungan. Namun belum semua optimal karena dukungan jaringan irigasi yang terbatas terutama irigasi tersier,” kata Joaz kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (8/5/2025).

Sementara itu dua bendungan lainnya Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang masih dalam proses pembangunan.

Pada 6–7 Mei 2025, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau dua bendungan yang sedang dibangun tersebut.

Baca juga: Wapres Gibran Dorong Bendungan Mbay Jadi Pusat Ekonomi Baru dan Destinasi Wisata di NTT

Dalam kunjungannya, Wapres Gibran menyatakan harapannya agar bendungan-bendungan itu menjadi motor penggerak ekonomi baru di kawasan Indonesia Timur.

Ia mengatakan, pentingnya percepatan pembangunan yang kini telah mencapai 80 persen itu. Sebab akan memiliki manfaat besar bagi masyarakat.

“Pembangunan bendungan ini jangan dipandang dari sisi teknis. Ini adalah potensi ekonomi yang besar. Bisa mendukung pertanian, industri air bersih, pariwisata dan energi hijau. Kita ingin ini tumbuh jadi pusat ekonomi baru di NTT,” katanya, Selasa (6/5/2025).

Menindaklanjuti kunjungan tersebut, Joaz mengatakan pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan.

Hal itu untuk mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta lahan yang tersedia.

“(Kami akan) membangun koordinasi dengan stakeholder terkait untuk tindak lanjut dan melakukan gerakan optimalisasi pemanfaatan dukungan alsintan, pompa, oplah, irpom dan irpipa,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Joaz, dinasnya juga akan berkolaborasi dalam upaya optimalisasi pemanfaatan lahan dan air guna meningkatkan indeks pertanaman dan memperluas areal tanam. (dim/bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved