TTS Terkini
Rumah Literasi Thomas Edison : Pendekatan Etnomatematika dalam Pembelajaran Matematika
Menurutnya pendekatan etnomatematika menjadi alternatif untuk memperkenalkan matematika pada anak.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Rumah Literasi Thomas Edison yang dimulai sejak tahun 2024 ini menjalankan sistem pembelajaran etnomatematika dalam memperkenalkan materimatika kepada anak dampingan mereka.
Thomas Edison Kabu, pendiri dan inisiator rumah literasi Thomas Edison ini.
Tidak hanya dari namanya, tanggal lahirnyapun menjadi tanggal berdirinya rumah literasi ini, yaitu (21/2/2025).
Menurutnya pendekatan etnomatematika menjadi alternatif untuk memperkenalkan matematika pada anak.
Pasalnya etnomatematika memakai alat peraga pembelajaran berupa barang tradisional yang telah dikenal anak-anak dalam keseharian mereka.
Baca juga: FEATURE: Malam Literasi di Simpang Lima Kopi, Buku, dan Semangat Berbagi di Lembata
"Iya, jadi saya mengeksplorasi konsep-konsep matematika dari unsur budaya. Hal ini agar anak-anak lebih tangkap dan tidak melihat matematika sebagai sesuatu yang membosankan," jelasnya.
Thomas menjelaskan hubungan pendekatan ini dengan budaya TTS seperti pada gerakan tarian bonet.
Salah satu contoh penerapan etnomatematika dalam tarian bonet, anak-anak akan paham bentuk formasi tarian bonet seperti lingkaran dan konsep peluang. Warna motif pada kain tenun ikat, warna muti (inu) pada ok tuke dan aluk.
"Kemudian panjang garis singgung lingkaran dan busur lingkaran berkaitan dengan tambur (kee), sisir (kil noni), destar (pilu) dan gula merah," jelasnya.
Adapun contoh permainan tradisional yang ia gunakan dalam pemaparannya. Bangun ruang Kerucut berkaitan dengan gasing, kecepatan berkaitan dengan aturan main huiba beba.
Baca juga: Opini: Hardiknas dan Literasi Lingkungan untuk Tangguh Bencana
Jaring-jaring kubus berkaitan dengan permainan siki doka. Kubus berkaitan dengan tempat sirih pinang (okomama).
Operasi bilangan bulat berkaitan dengan permainan kuti kelereng atau kayu do'i. Persegi panjang berkaitan dengan hasil tenun dan anyaman tikar dan sebagainya.
"Motivasi saya membangun rumah literasi ini, guna menjawab kebutuhan anak-anak dalam hal literasi dan kebutuhan matematika dasar," jelasnya.
Berlokasi di Desa Lilo, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan ini, masih menggunakan ruangan seadanya sebagai tempat belajar bagi anak-anak desa tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.