Provinsi NTT Terkini
Toko Oleh-oleh di Kupang NTT, Zarra Buktikan Oleh-oleh tak Sekadar Buah Tangan
Menariknya, sekitar 80 persen produk di toko ini dibuat sendiri atau melalui kolaborasi dengan ibu-ibu penjahit dan pengrajin dari berbagai daerah
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menariknya, sekitar 80 persen produk di toko ini dibuat sendiri atau melalui kolaborasi dengan ibu-ibu penjahit dan pengrajin dari berbagai daerah, seperti Ende, Bajawa, dan Labuan Bajo.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus berkembang di Indonesia Timur, khususnya di Kota Kupang dan kota-kota lain di NTT.
Di Kota Kupang, beberapa saat lalu telah hadir sebuah toko yang menjual berbagai oleh-oleh dengan rasa local yaitu Toko Jajanan Oleh-oleh Khas Kupang. Toko ini berdiri sejak tahun 2023 di Jl. Terusan Timor Raya, Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Di balik kehadiran toko ini ada sosok Zarra Zettina, pelaku UMKM yang tak hanya berjualan, tetapi juga membawa semangat pemberdayaan dan cinta terhadap budaya Nusa Tenggara Timur.
Di tokonya, pengunjung akan menemukan lebih dari sekadar jajanan tetapi ada ceritanya. Selain itu, ada tangan-tangan kreatif dari pelosok, dan ada dedikasi untuk menjadikan produk lokal mendunia.
“Toko ini bukan hanya menjual makanan, tapi memperkenalkan NTT lewat rasa dan rupa,” ujar Zarra Zettina dengan bangga.
Produk yang ditawarkan mencakup makanan khas seperti Pie Kelor, Sambal Luat, dan Kacang Mete Flores, hingga aksesoris, pakaian, dan tas unik dari kain tenun khas NTT. Harga pun ramah kantong, mulai dari Rp7.000 untuk aksesoris, hingga ratusan ribu rupiah untuk produk fashion dan oleh-oleh premium.
Menariknya, sekitar 80 persen produk di toko ini dibuat sendiri atau melalui kolaborasi dengan ibu-ibu penjahit dan pengrajin dari berbagai daerah, seperti Ende, Bajawa, dan Labuan Bajo.
“Saya pesan kain dari ibu-ibu, lalu kami desain jadi tas, sandal, dan lainnya. Butuh 50 sampai 100 lembar kain tiap produksi,” jelas Zarra Zettina.

Tak hanya menjual, ia juga menciptakan. Enam jenis makanan khas yang tersedia di toko merupakan hasil resep orisinilnya, diproduksi bersama para ibu rumah tangga di sekitar. Sementara produk dari UMKM lain wajib lolos uji rasa, bersertifikasi halal, BPOM, dan aman dikonsumsi.
Yang membuat toko ini berbeda dari pusat oleh-oleh lainnya adalah pendekatannya yang menyeluruh.
“Kami tidak hanya jual jajanan, tapi semua yang menggambarkan NTT: dari rasa, warna, motif, hingga cerita di balik produk,” tambah Zarra Zettina.
Baca juga: Wisata NTT, Desa Wisata Wulandoni di Lembata, Bisa Lihat Aktivitas Pasar dengan cara Barter
Meskipun menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang belum optimal dan menurunnya jumlah wisatawan karena efisiensi anggaran, toko ini tetap eksis.
Zarra Zettina aktif mengikuti berbagai event promosi seperti Dekranasda demi terus memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.
STIKes Maranatha Latih 35 Kader di Manusak Perangi TBC Lewat Edukasi Berbasis Keluarga |
![]() |
---|
Unwira Kupang Gelar Seminar Internasional Bahas Perdagangan Orang dalam Perspektif HAM |
![]() |
---|
12 Prodi Poltekes Kemenkes Kupang Raih Akreditasi Unggul |
![]() |
---|
UPT Perpustakaan Pusat Universitas Katolik Widya Mandiri Adakan Lomba Pidato |
![]() |
---|
Pemkab Manggarai Tindaklanjuti Dialog Kebijakan Aksi Iklim Antara Pemprov NTT Bersama VCA Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.