Paus Fransiskus Wafat
Romo Neto Wuli: Kita Warisi Kerendahan Hati dan Spirit Pelayanan Paus Fransiskus
Kepergian tokoh perdamaian dunia ini meninggalkan duka yang mendalam, tak terkecuali umat Katolik di Indonesia.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar
POS-KUPANG.COM,BAJAWA - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhir di Kediamannya Casa Santa Marta di Vatikan, Senin 21 April 2025, pukul 07:35 Waktu Roma.
Kepergian tokoh perdamaian dunia ini meninggalkan duka yang mendalam, tak terkecuali umat Katolik di Indonesia.
Sosok Paus Fransiskus masih teringat jelas di ingatan masyarakat Indonesia saat kunjungi pertama dan terakhirnya pada 3-6 September 2015. Kunjungan ini meninggalkan begitu banyak kenangan kasih, persaudaraan, toleransi, kemanusiaan dan kesederhanaan.
Imam di Keuskupan Agung Ende, RD. Dr. Rofinus Neto Wuli S, mengenang itu dalam ingatannya saat menyaksikan langsung agenda kunjungan paus di selama empat hari di Indonesia.
Mulai dari pertemuan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar, pertemuan dengan Presiden ke -7 RI Ir. Jokowi Dodo dan beberapa pertemuan besar lain yang berlangsung di Jakarta.
Satu dari sekian banyak peristiwa besar kata Romo Neto adalah, penandatanganan deklarasi Istiqlal di terowongan toleransi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
“Hal yang begitu sungguh biasa bagamana Bapa Paus dan Imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar menandatangani deklarasi Istiqlal untuk perdamaian dunia, untuk kemanusiaan, untuk peradaban, budaya damai yang mesti hadir dari agama-agama samawi,” kenang Romo Neto Wuli.
Bagi Romo Roni, Paus adalah tokoh kemanusiaan universal, tokoh perdamaian dunia lintas batas.
“Beliau sangat konsen menyerukan perdamaian, dan gencatan senjata di Gaza, itu menunjukan bahwa paus Fransiskus tidak hanya pemimpin gereja Katolik dunia, tapi beliau tokoh perdamaian dunia, “ tambah Romo Roni.
Sebagai umat Katolik dan Orang Indonesia, Romo Roni menyebut ada dua teladan hidup yang perlu kita teladani dari paus Fransiskus yaitu Kerendahan Hati.
“Waktu kunjungan ke Indonesia Ia menolak fasilitas seperti kepala Nagara yang lain, Ia menggunakan mobil yang banyak digunakan oleh masyarakat, tidak nginap di hotel berbintang lebih pilih nginap di Kedutaan Vatikan,” tambahnya.
Selain itu, Paus Fransiskus adalah simbol spirit pelayanan. Kepemimpinan yang melayani seperti Yesus Kristus datang ke dunia bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
“Dua keutamaan ini yang umat Katolik Indonesia mesti warisi, pertama kerendahan hati, kedua pelayanan spirit melayani,” tutupnya. (cha)
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS
La Repubblica Menuding Donald Trump Menderita Megalomania Patologis |
![]() |
---|
Para Kardinal Bahas Tantangan Besar yang Akan Dihadapi Paus Baru |
![]() |
---|
Cerobong Asap Sudah Terpasang di Atap Kapel Sistina Vatikan |
![]() |
---|
Proses Pemilihan Paus Pernah Berlangsung Lebih dari 2 Tahun |
![]() |
---|
Jokowi Sederet dengan Donald Trump Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Roma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.