Kota Kupang Terkini

UCB Kupang Kunjungi Sekolah dan Perguruan Tinggi di China untuk Pelajari Lingkungan

UCB Kupang melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di China untuk pelajari lingkungan.

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
BELAJAR - Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang saat melakukan kunjungan ke China dan belajar tentang lingkungan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - UCB Kupang melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di China untuk pelajari lingkungan

Direktur Eksekutif Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Ir. Semuel AM Littik, mengatakan, dalam perjalanan di provinsi Jiangxi RRC, pihaknya mengunjungi satu SMA, satu akademi dan satu universitas. SMA negeri Xiang Dong berasrama untuk 2.400 orang.  

"Saat kami tiba jam 17.15 Wita, beberapa kelas masih aktif karena ada kewajiban belajar mandiri di kelas, diawasi guru. Satu kelas ada 40 siswa, dua orang siswa per meja," katanya kepada Pos Kupang, Senin (21/4/2024) menceritakan rangkaian kunjungan ke China. 

Di sekolah itu, buku mereka ditumpuk di tengah meja. Para siswa tertutup tumpukan buku. Ratusan siswa lainnya sedang olahraga sepakbola, basket, lari, dan lain sebagainya. 

Sementara di kantin, sejumlah siswa berbaris rapi di depan kasir-kasir untuk membeli makan malam. Harganya 7 yuan untuk 3 jenis lauk, nasi gratis. Ada lab fisika, kimia, biologi, kecerdasan buatan, geografi, dan lain-lain. Malam hari, siswa yang ikut program seni, ke gedung khusus untuk belajar musik, drama, nyanyi, dan lainnya. 

Dr. Graham Zhao yang jadi penerjemah, kata Sem Littik, menyebut suasana ini sangat berbeda dengan kondisi 15 tahun lalu.  Ketika itu dia masih SMA, tidak ada AC, dan tidak ada komputer, maupun air panas untuk mandi. 

Sem Littik mengulang cerita Graham, kalau  kawannya dari keluarga miskin di desa-desa nampak tirus dan pucat, pakaian mereka sangat sederhana. 

"RRC yang saat ini makmur sampai ke desa-desa, nampak menyiapkan suasana belajar yang terbaik untuk generasi muda," katanya. 

Sem Littik mengaku mata anak-anak muda memancarkan kecerdasan, style berpakaian kekinian dan wajah penuh semangat.  

Saat berpapasan dengan siapapun selalu ada sapaan sembari melambaikan tangan. Mereka punya rasa percaya diri yang tinggi. 

Di tempat lainnya, akademi vokasi negeri di kota Ji'an berasrama untuk 20 ribu mahasiswa. Luasnya 144 hektar, dibangun tahun 2014 dan beroperasi 2015. 

Para mahasiswa praktik dengan peralatan industri canggih berbasis kecerdasan buatan. Alumni peternakan dan pertanian dari akademi ini digaji 10.000 yuan per bulan (kurs Rp 2.500 per yuan).

Mahasiswa tidak terlihat stres karena pelajaran yang berat. Mahasiswa jarang naik motor atau mobil, tapi jalan kaki ke mana-mana. Mereka sangat sehat, energik, mandiri dan disiplin tinggi.

"Tanggal 12 April 2025 pagi, kami tiba di gedung kegiatan mahasiswa Jiangxi University," kata dia bercerita. 

Di sini mahasiswa diajar inovasi dan bisnis.  Ada 20 perusahaan milik mahasiswa, puluhan produk paten milik mahasiswa, penghargaan nasional untuk kompetensi-kompetensi inovasi dan bisnis. Ada program mahasiswa masuk desa untuk bantu inovasi dan bisnis desa. 

"Kami makan siang di kantin mahasiswa, makanannya enak-enak.  Bisa pilih makanan yang kurang gula, kurang lemak. Harga jual 10.50 yuan per paket, sama dengan harga beli. Kampus tidak ambil keuntungan, hanya memberi pelayanan sebagai prinsip sosialis Tiongkok," ujarnya. 

Menurut Graham, kata Sem Littik, semua anak di China saat ini bisa kuliah, sangat berbeda dengan China di masa lalu. Graham mencontohi kefasihan berbahasa Inggris yang tidak dimiliki ayahnya. 

"Jaman ini di Indonesia sudah bagus fasilitas belajar bahasa asing dibanding 40 tahun lalu, namun tetap tidak menarik karena siswa dan mahasiswa kita kurang motivasi saja," kata Sem Littik. (fan) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved