Manggarai Barat Terkini

Penerapan Carrying Capacity di TNK Tingkatkan Pariwisata di Mabar

Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi mendorong penerapan carrying capacity atau daya dukung dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK)

|
POS KUPANG/BERTO KALU
Wisatawan melakukan trekking di Pulau Padar, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi mendorong penerapan carrying capacity atau daya dukung dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Mabar.

Carrying capacity dinilai penting sebagai upaya mewujudkan pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas dan berkelanjutan. 

"Dalam konteks Labuan Bajo sudah saatnya kita berpikir tentang carrying capacity, terlebih di wilayah perairan," kata Endi, Senin (14/4). 

Endi menjelaskan, penerapan carrying capacity akan mengatur jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung suatu kawasan tanpa merusak ekosistem maupun mengurangi kenyamanan wisatawan. 

Baca juga: Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Endi menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mewujudkan pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas dan berkelanjutan. Karena itu, guna mewujudkan hal itu, butuh kerja kolaborasi lintas sektor. 

"Pariwisata tidak sekedar mengejar berapa jumlah kunjungan, tapi bagaimana kita mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Untuk bisa mewujudkan hal itu kita harus bekerja kolaborasi. Pemda, Pemprov NTT, semua kementerian lembaga terkait harus duduk bersama," ujarnya.

Wisatawan melakukan trekking di Pulau Padar, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. 
Wisatawan melakukan trekking di Pulau Padar, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.  (POS KUPANG/BERTO KALU)

Endi mencontohkan, keadaan di Manta Point, wisawatan akan sulit melihat Pari Manta apabila terlalu banyak aktivitas kapal wisata di sana. 

"Di Manta Point itu kalau lebih dari tiga kapal pinisi yang sandar (manta) tidak akan kita temukan. Artinya mereka juga enek kalau terlalu banyak orang, terlalu banyak aktivitas di sekitar situ. Maka sangat penting yang namanya carrying capacity," jelasnya.

Baca juga: LIPSUS: Pemprov NTT Siapkan Tiket Gratis untuk Peziarah Semana Santa Larantuka

Saat ini, Pemerintah Mabar sedang fokus pada mengembangkan desa wisata melalui program Fasmadewi.

Dengan demikian, turis yang datang ke Labuan Bajo tidak hanya terkonsentrasi di Taman Nasional Komodo.

"Harapannya pariwisata tidak hanya bertumbuh di spot yang ada ini tetapi bertumbuh di desa-desa sehingga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat desa," imbuhnya. (eto) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved