Kunci Jawaban

Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban Antropologi Halaman 27 Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka

Simak soal ujiaan sekolah dab kunci jawaban mata pelajaran Antropologi Halaman 27 kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi karangan Okta Hadi

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Canva/Tribunnews
GRAFIS KUNCI JAWABAN - Template kunci jawaban untuk soal Kurikulum Merdeka yang dibuat di Canva Premium, pada Rabu (9/4/2025). Inilah kunci jawaban mata pelajaran Antropologi halaman 27 Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi. 

POS KUPANG.COM --  Simak soal ujiaan sekolah dab kunci jawaban mata pelajaran Antropologi Halaman 27 kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi karangan Okta Hadi Nurcahyono terbitan Kemdikbudristek tahun 2027.

Pada halaman 27 buku Antropologi Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, siswa mengerjakan Lembar Kerja 1.5.

Pembahasan ini, diulas dalam Bab 1 "Pengantar Antropologi".

Selengkapnya, simak kunci jawaban mata pelajaran Antropologi halaman 27 Kelas 11 SMA/MA.

Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 SMA Halaman 27 Kurikulum Merdeka 
Kunci Jawaban Soal Antropologi Halaman 27 Kelas 11 SMA

Lembar Kerja 1.5

Judul Kegiatan: Mengidentifikasi relevansi merkantilisme dengan perkembangan antropologi  

Jenis Kegiatan: Tugas Kelompok


Tujuan Kegiatan: Peserta didik dapat mengidentifikasikan dan menjelaskan relevansi merkantilisme dengan perkembangan antropologi.

Petunjuk Pengerjaan: Setelah mendapat penjelasan singkat tentang merkantilisme kalian 

dapat mendalaminya dari sumber-sumber yang ada termasuk sejarah.

Silakan diskusikan dengan kelompok, pertanyaanya adalah: Mengapa merkantilisme memengaruhi kelahiran ilmu antropologi? Apa relevansinya dengan antropologi?

Diskusikan dalam format kelompok!
Diskusi akan difasilitasi oleh guru.
Silakan memanfaatkan perpustakaan atau literasi digital lainnya.
Buat tulisan 2-3 halaman dari hasil diskusi dan refleksi kelompok!
 Presentasikan di kelas!

Jawaban:

Mengidentifikasi Relevansi Merkantilisme dengan Perkembangan Antropologi

Pendahuluan
Merkantilisme merupakan paham ekonomi yang berkembang di Eropa pada abad ke-16 hingga ke-18, di mana kekayaan suatu negara diukur dari jumlah emas dan perak yang dimilikinya. Negara-negara Eropa saat itu berlomba-lomba memperluas wilayah kekuasaan dan menguasai perdagangan global. Kebijakan merkantilisme mendorong ekspansi kolonial, penjelajahan samudera, dan eksploitasi sumber daya dari wilayah-wilayah baru.

Di sisi lain, pada periode yang sama, lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan modern, salah satunya adalah antropologi, yakni ilmu yang mempelajari manusia dalam aspek budaya, sosial, dan fisik. Hubungan antara merkantilisme dan antropologi ini menjadi penting untuk dipahami karena keduanya berkembang di era yang saling berkaitan.

Mengapa Merkantilisme Mempengaruhi Kelahiran Ilmu Antropologi?
Ekspansi Kolonial Membuka Kontak Budaya Baru

Salah satu akibat langsung dari merkantilisme adalah dorongan negara-negara Eropa untuk menjelajah dunia dan menjajah wilayah baru demi mendapatkan sumber daya ekonomi. Dari sini, bangsa Eropa mulai berinteraksi dengan masyarakat-masyarakat di Asia, Afrika, dan Amerika yang budayanya sangat berbeda dengan mereka.

Kontak budaya ini memunculkan rasa ingin tahu dan ketertarikan untuk memahami kehidupan, kebiasaan, sistem kepercayaan, dan struktur sosial masyarakat yang mereka temui. Hal inilah yang menjadi cikal bakal pengamatan etnografis—salah satu metode utama dalam antropologi.

Kebutuhan Data Sosial untuk Kepentingan Ekonomi dan Politik

Dalam praktik kolonialisme, para penguasa Eropa merasa perlu memahami masyarakat lokal untuk mempermudah penguasaan dan eksploitasi ekonomi. Maka, mereka mulai melakukan pencatatan, pengamatan, dan analisis terhadap masyarakat pribumi. Meskipun awalnya berorientasi pada kepentingan kolonial, kegiatan ini perlahan berkembang menjadi studi ilmiah tentang manusia—yakni antropologi.

Konsep "Peradaban" dan Pembandingan Budaya
Ideologi merkantilisme sering kali dibarengi dengan anggapan bahwa budaya Eropa adalah yang paling "beradab". Pandangan ini mendorong para ilmuwan awal membandingkan kebudayaan Eropa dengan budaya-budaya lain yang mereka anggap "primitif". Walau kini pendekatan ini dianggap bias dan etnosentris, inilah yang awalnya memicu perkembangan teori-teori awal dalam antropologi.

Relevansi Merkantilisme dengan Antropologi
Pemicu Penelitian Sosial Awal
Meskipun bermotif ekonomi dan kolonialisme, kebijakan merkantilisme menyediakan landasan awal bagi tumbuhnya keilmuan yang lebih reflektif dan kritis terhadap perbedaan budaya. Informasi yang dikumpulkan selama masa kolonial menjadi bahan awal dalam studi-studi antropologi modern.

Mendorong Perspektif Global
Antropologi sebagai ilmu menuntut pemahaman lintas budaya. Dunia yang semakin terhubung akibat ekspansi ekonomi merkantilistik menjadikan manusia menyadari betapa beragamnya masyarakat dan cara hidup manusia. Dari sinilah lahir konsep relativisme budaya yang menjadi dasar penting dalam antropologi.

Kritik terhadap Warisan Kolonialisme
Kini, antropologi juga berkembang menjadi ilmu yang mengkritisi warisan kolonial, termasuk ketimpangan sosial dan pandangan superioritas budaya yang dulu lahir dari zaman merkantilisme. Dengan demikian, memahami hubungan antara merkantilisme dan antropologi bukan hanya soal sejarah, tetapi juga menjadi refleksi atas bagaimana ilmu harus bersikap etis dan berkeadilan.

Penutup
Merkantilisme telah menjadi salah satu pemicu awal lahirnya ilmu antropologi melalui proses ekspansi kolonial, interaksi budaya, dan pencarian pengetahuan tentang manusia. Meskipun bermula dari kepentingan ekonomi dan kekuasaan, perkembangan ini menunjukkan bahwa ilmu dapat tumbuh bahkan dari situasi yang tidak ideal. 

Namun demikian, antropologi saat ini telah berkembang jauh dan menjadi alat untuk memahami keberagaman manusia secara lebih adil, kritis, dan reflektif.

Disclaimer:

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.


Baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved