Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 9 April 2025, Bait Allah Adalah Yesus

Kemah yang ada di surga jauh lebih indah, tetapi Allah berkenan menghadirkan “tiruan” dari yang ada di surga itu ke tengah manusia di bumi.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Rabu 9 April 2025, Bait Allah Adalah Yesus
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi April 2025. Renungan Harian Kristen Rabu 9 April 2025, Bait Allah Adalah Yesus

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 9 April 2025 dengan judul Bait Allah Adalah Yesus.

Kita mempunyai Imam Besar yang melayani ibadah di Tempat Kudus,
yaitu di dalam kemah sejati yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Ibrani 8:1-13 .

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 8 April 2025 dengan judul Kemegahan Bait Allah.

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi April 2025.

Tema Bulan April 2025, Damai Kristus di Tengah Keluarga.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Kemah Ibadah Bangsa Israel  atau Tabernakel didirikan oleh Musa karena diperintahkan oleh Allah ketika mereka keluar dari tanah Mesir dan tiba di gunung Sinai.

Ukuran kemah, bahan yang dipakai, dan segala isi dari kemah itu ditentukan oleh Allah sendiri dan sangat detail.

Allah memberikan gambaran yang sangat jelas kepada Musa ketika ia berada di gunung (Kel 25:40).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 7 April 2025, Kekudusan Bait Allah

Seribu empat ratus tahun kemudian ketika Tuhan Yesus datang, kitab Ibrani menyatakan bahwa Kemah Suci yang kemudian dibuat permanen dalam wujud Bait Suci sesungguhnya merupakan tiruan atau gambaran dari realitas yang ada di surga.

Kemah yang ada di surga jauh lebih indah, tetapi Allah berkenan menghadirkan “tiruan” dari yang ada di surga itu ke tengah manusia di bumi.

Pertama, oleh Yesus Kristus, maka kita yang telah ditebus-Nya memperoleh jalan masuk ke tempat yang maha kudus, di hadapan Allah.

Di bumi ini, imam yang memimpin ibadah menjadi wakil umat untuk menjumpai Allah, namun di
dalam Yesus Kristus, Sang Imam Besar yang kekal, kita dapat menjumpai Allah.

Perjumpaan tidak dibatasi oleh gedung. Yesus Kristus membuka jalan bagi kita agar dapat menikmati keindahan dan kemuliaan Ruang Mahakudus dimana Allah bertakhta.

Dan kita akan memandang Dia dalam kekaguman kekal.

Kedua, ketika Yesus berbicara, “Runtuhkanlah Bait Suci ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya” (Yoh 2:19) tentulah maksudnya bukan bangunan Bait Suci yang didirikan oleh bangsa Yahudi selama empat puluh
enam tahun, melainkan diri-Nya sendiri.

Yesus datang untuk menggantikan Bait Suci yang dibangun oleh manusia, dengan diri-Nya sendiri.

Jika Kemah Suci dapat dibongkar dan dipindahkan sesuai kehadiran Allah, maka di dalam Yesus, kehadiran Allah tidak datang dan pergi, karena Yesus sendiri adalah Allah.

Di dalam iman Kristen, penyembahan kepada Allah di Bait Suci bukanlah soal tempat dan letak geografis, seperti orang Yahudi dan Islam.

Kita masih beribadah di dalam gedung, namun penyembahan kepada Allah ada di dalam
relasi kita dengan Yesus Kristus, melalui iman kita kepada-Nya. Amin!

Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,
bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa
dalam Roh dan Kebenaran. (*)

Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved