Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 6 April 2025, 'Terus Memberitakan Kebaikan Tuhan'
Kita hendaknya berusaha untuk melupakan apa yang telah di belakang kita dan mengarahkan diri kita kepada apa yang ada di hadapan kita
Oleh : RP Markus Tulu SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik RP Markus Tulu SVD Minggu Prapaskah V berjudul, 'Terus Memberitakan Kebaikan Tuhan'.
Renungan Harian Katolik hari ini merujuk pada Bacaan I : Yes. 43:16-21; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik RP Markus Tulu SVD.
Selamat Hari Minggu Prapaskah V Bagi Kita Semua.
Tuhan mengingatkan umat-Nya agar jangan mengingat-ingat lagi hal-hal yang dahulu dan jangan lagi memperhatikan hal-hal yang dari masa purbakala.
Tuhan menunjukkan kepada umat-Nya bahwa sekarang Dia telah membuat sesuatu yang baru dan memberikan perhatian dan perlindungan kepada umat-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 5 April 2025, "Periksa Dulu Sebelum Melemparkan Tuduhan"
Di sini diharapkan agar kita melihat dan memahami kasih Tuhan itu dan hendaknya kita bersyukur dan mengagungkan Tuhan.
Kita hendaknya terus memberitakan kebaikan Tuhan dalam keseharian hidup kita.
Kita hendaknya berusaha untuk melupakan apa yang telah di belakang kita dan mengarahkan diri kita kepada apa yang ada di hadapan kita.
Bahwa karena itu kita mestinya berani melepaskan semuanya dan apa saja kita tanggalkan bahkan kita menggapnya sebagai sampah.
Supaya karena itu kita semakin kuat memperoleh Kristus dan hidup kita pun berada dalam Dia.
Kita menjadikan hidup kita serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya yakni berani berkorban dan mau menderita karena kebenaran iman kita agar akhirnya kita pun beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 5 April 2025, Kepada-Mulah Kuserahkan Perkaraku
Singkatnya karena kebenaran iman kita akan Kristus maka kita berani menanggung salib dan mati karena Kristus tapi bangkit bersama Kristus.
Namun perlu kita sadari bahwa perjuangan kita untuk mengikuti jalan Kristus selalu berhadapan dengan sikap seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yakni merasa diri benar dan karena itu mau mengadili sesama di depan sesama kita yang lain dan di hadapan Yesus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.