Uskup Petrus Turang Wafat
Jenazah Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang Disambut Umat dengan Haru di Gereja Katedral Kupang
Jenazah Mgr. Petrus Turang diterima secara resmi oleh Para Natoni dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, dalam sebuah prosesi khidmat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM,KUPANG – Umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang berduka atas kepergian Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang, Pr. yang meninggal dunia pada Jumat, 4 April 2025, pukul 06.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
Jenazah almarhum tiba di Gereja Katedral Paroki Kristus Raja Kota Kupang pada pukul 14.25 WITA pada Sabtu (5/4/2025), disambut dengan suasana penuh haru oleh umat dan para tokoh gereja.
Jenazah Mgr. Petrus Turang diterima secara resmi oleh Para Natoni dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, dalam sebuah prosesi khidmat.
Peti jenazah yang dihiasi kain kuning putih Bendera Vatikan dan kain adat menjadi simbol penghormatan atas pengabdian almarhum dalam iman dan budaya lokal NTT.
Ratusan umat memadati gereja untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana duka terasa kental, dengan isak tangis pelan dan doa-doa yang dipanjatkan mengiringi masuknya peti jenazah ke dalam gereja.
Baca juga: Tiba di Katedral Kristus Raja, Jenazah Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Disambut dengan Natoni
Di luar gereja, terpantau umat yang berkumpul di halaman, tetap setia mengikuti prosesi meski cuaca yang panas di kota Kupang.
Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai sosok pemimpin rohani yang rendah hati dan penuh kasih.
Banyak umat yang hadir berbagi kenangan tentang kebaikan dan pelayanan beliau.
Sementara itu, Yohanes Nyonki , seorang umat dari Paroki Santa Maria Assumpta, menyebut khotbah Mgr. Petrus tentang pengampunan mengubah hidupnya. “Beliau ajarkan saya untuk hidup dengan damai,” katanya.
“Beliau itu bijaksana dan rendah hati. Saya kenal karakteristiknya dari cara dia khotbah, selalu tenang, tapi kata-katanya sangat dalam dan bikin orang mikir. Dia nggak suka pamer, tapi lembut dalam menyampaikan kebenaran," sambungnya.
Seturut dengan hal itu, Paulus Nge , seorang Pensiunan Pegawai Negeri mengatakan, Mgr semasa hidup ramah dan hangat dan mudah dekat terhadap siapa saja.
“Bapa Uskup itu ramah dan hangat. Saya kenal ia sebagai orang yang mudah dekat sama siapa saja. Dia suka bercanda, tapi di balik itu ada keteguhan iman yang kuat. Beliau juga sederhana , dan selalu bilang hidup itu harus penuh syukur. Itu yang bikin Bapa Uskup istimewa di mata saya,” ujar Paulus.
Prosesi pemakaman Mgr. Petrus Turang direncanakan akan dilaksanakan dalam beberapa hari Selasa, 8 April 2025, dengan rangkaian ibadah yang akan dihadiri umat dari berbagai wilayah di Keuskupan Agung Kupang.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun warisan iman dan kasih yang ia tanamkan akan terus dikenang oleh umat yang pernah disentuh oleh pelayanannya. (uan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.