Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 24 Maret 2025, Satu Hati dan Satu Rasa dengan Yesus
Yesus tahu bahwa Ia datang memang untuk melayani bukan dilayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang
Oleh : RP Jhon Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik ditulis RP Jhon Lewar SVD berjudul, Satu Hati dan Satu Rasa dengan Yesus.
RP Jhon Lewar SVD menulis renungan Hari biasa Pekan Prapaskah III merujuk pada Lectio: 2Raja-ra 5:1-15a; Mazmur 42:2,3; Mzm. 43:3,4; Lukas 4:24-30
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis RP Jhon Lewar SVD hari ini.
Meditatio:
Hari ini saya ingin mengajak kita semua untuk satu hati dan satu rasa dengan Yesus yang mengalami penolakan. Yesus ditolak di Nazaret tempat Ia dibesarkan.
Ia nyaris saja dibunuh dengan cara dijatuhkan dari tebing yang tinggi! Bagaimana perasaan Yesus saat itu?
Bukankah orangorang yang hendak mencelakakan-Nya itu mengenal diri-Nya karena mereka berasal dari tempat yang sama? Bagaimana perasaan kita kalau kita ditolak oleh rekan, tetangga, kerabat, saudara, atau bahkan keluarga kita sendiri? (https://www.lbi.or.id/2020/03/16).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Maret 2025, Jikalau Kamu Tidak Bertobat
Pengalaman ditolak pasti menyakitkan. Kita akan merasa bahwa diri kita dibuang dan tidak dianggap. Ini bisa menimbulkan kemarahan, kebencian, perasaan kehilangan, bahkan depresi.
Namun, kalau kita mengalami hal itu, kita bisa melihat dan belajar dari sikap Yesus ketika
diri-Nya mengalami penolakan. Meskipun masyarakat setempat tidak menghargai dan menghormati-Nya, Yesus tidak terguncang, tidak pula merasa gentar.
Ia tahu akan tujuan dari misi-Nya di dunia ini. Tujuan dan tugas pengutusan itu melampaui segalanya, sehingga jauh lebih penting daripada penghargaan dan penghormatan dari orang lain.
Hari ini, kita diingatkan akan pentingnya bertahan hidup sebagai seorang nabi yang terus memberikan kesaksian iman lewat pewartaan dan perbuatan yang baik setiap hari. Mungkin saja pewartaan kita tidak dihargai, pelayanan kita diabaikan, tetapi tetaplah bertahan. Mengapa?
Karena sejatinya kita tidak membutuhkan pertama-tama pengakuan dari manusia semata, tetapi terutama dan yang utama adalah pengakuan dari Allah Bapa kepada kita semua.
Bukankah kita sejatinya bersyukur karena Allah sendiri telah mengakui dan mengangkat kita menjadi putera-puteriNya?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Maret 2025, Jaga Kemurnian Hati dan Kekudusan Hidup
Kita telah dibebaskan dari dosa asal dan dipersatukan dalam keluarga-Nya yang kudus dalam Gereja. Meskipun Yesus ditolak oleh orang-orang Nazaret, itu tidak menyurutkan pewartaan-Nya.
Yesus tahu bahwa Ia datang memang untuk melayani bukan dilayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Seperti Yesus, hendaklah kita tetap setia dalam bersaksi. Pelayanan kita bukan pertama-tama untuk menyenangkan perasaan orang tetapi menyelamatkan jiwa mereka.
Dan kata-Nya lagi: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya (Luk.4:24).
Ingatlah selalu bahwa kita telah dipilih dan diutus oleh Allah menjadi saksi-Nya melalui sakramen yang kita terima dalam Gereja, jadilah tetap setia. Rahmat Allah akan selalu berkarya dalam setiap pelayanan kita dan mengubah hati mereka.
Kita bisa belajar dari idealisme Yesus yang teguh pada misi dan tugas pengutusan-Nya. Pengalaman ditolak tentu tidak enak dan menyakitkan. Akan tetapi, jangan sampai kita lalu mundur karenanya dan melupakan panggilan kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Maret 2025, "Anak Sulung dan Bungsu"
Mari kita menyatukan pengalaman itu dengan pengalaman Yesus. Penolakan justru sebuah undangan bagi kita untuk berusaha lebih giat lagi. Yang mengalami penolakan bukan hanya kita sendiri, banyak orang juga mengalami hal yang sama!
Pertanyaan refleksi; beranikah kita untuk tetap menjalankan tugas dan panggilan kita meskipun berhadapan dengan berbagai penolakan? Beranikah kita seperti Yesus yang tetap fokus pada misi dan pengutusanNya?
Missio:
Jangan putus asa karena kehadiran dan pewartaan kita ditolak. Setialah pada tugas dan panggilan kita masing-masing dan jadilah saksi yang tangguh sebagaimana yang diteladankan Yesus.
Doa:
Tuhan ajarilah Kami aku untuk bersyukur bersama sesama kami yang sedang mengalami keberhasilan dan jauhkanlah kami dari rasa iri dan dengki yang akan mengkerdilkan hati dan jiwa kami... Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin, hari ke 17 Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.