Tinju Dunia

Profil George Foreman, Petinju Tertua yang Menjadi Juara Dunia

Kepergian George Foreman meninggalkan lubang besar di dunia tinju. Ia merupakan seorang legenda. 

Editor: Dion DB Putra
foto-boxing-social.com
FOREMAN TELAH TIADA- Legenda tinju kelas berat George Foreman. Foreman meninggal dunia pada usia 76 tahun hari Jumat, 21 Maret 2025. 

Karier George Foreman di dunia tinju melesat cepat. Pada Olimpiade Meksiko 1968, dalam usia 19 tahun Foreman sukses meraih emas di kategori kelas berat super. 

"Tapi satu tahun dan 25 pertarungan kemudian, saya sudah meraih medali emas Olimpiade," soal lesatan kariernya sebagai petinju. 

Berbekal postur menjulang mencapai 193 cm, George Foreman yang mengusung julukan "Big George" membuat petinju lain di era itu tampak kecil.

George Foreman pun lalu mendapatkan kesempatan bertarung melawan juara dunia pada masa itu, Joe Frazier. Dalam duel tersebut, Foreman menang telak hanya dalam dua ronde. 

Rumble in the Jungle

Pada Oktober 1974, Foreman yang tak terkalahkan dalam 40 pertarungan profesional menghadapi petinju legendaris lain, Muhammad Ali di Kinshasa. Pertarungan ikonik itu mengusung tajuk  Rumble in the Jungle. 

 Foreman dibuat kelelahan oleh taktik "rope-a-dope" milik Ali. Foreman tumbang dalam delapan ronde. Kekalahan itu menghancurkan aura menakutkan yang selama ini lekat dengan Foreman. 

"Saya tidak percaya saya kehilangan gelar juara dunia," katanya. "Itu adalah momen paling memalukan dalam hidup saya. Dari kebanggaan berubah menjadi belas kasihan. Itu sangat menyakitkan," tuturnya menjelaskan.

Upaya Foreman untuk merebut kembali gelar juara dunia berujung dengan kekalahan dari Jimmy Young pada 1977 di Puerto Rico. Setelah pertandingan itu, Foreman merasakan kondisi kesehatannya tidak bagus. 

Ia lalu mengaku mendapat "panggilan" dari Tuhan untuk mengubah hidupnya. Foreman pun pensiun dari dunia tinju pada usia 28 tahun dan menjadi pendeta. 

Sepuluh tahun kemudian, ia mengumumkan kembali naik ring. Foreman yang datang dengan penampilan baru, yakni kepala plontos dan tubuh lebih berisi, sempat dipandang sebelah mata. 

Namun, dalam kurun tiga tahun, ia bertarung 21 kali, sebagian besar melawan melawan petinju medioker dan memenangkan semua pertarungan, 20 di antaranya melalui knockout. 

Foreman lalu mendapatkan kesempatan bertarung dalam laga perebutan gelar melawan Evander Holyfield pada 1991 dan Tommy Morrison pada 1993.  

Ia kalah dalam sepasang pertandingan tersebut. Kemudian, pada November 1994, Foreman mencetak sejarah kala berhadapan dengan Michael Moorer, figur yang mendapatkan titel juara dunia usai mengalahkan Holyfield. 

Dalam pertarungan itu, Foreman berhasil menjatuhkan Moorer dengan pukulan keras di ronde ke-10. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved