Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 16 Maret 2025 Berjudul 'Prapaskah Masa Berbenah Diri'
Abram menunjukkan sikap percayanya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran
Oleh : RP Markus Tulu SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik dari RP Markus Tulu SVD Minggu 16 Maret 2025 Berjudul : 'Prapaskah Masa Berbenah Diri'
Renungan Harian Katolik ini merujuk pada Bacaan I : Kej. 15:5-12.17-18; Flp. 3:17-4:1; Luk. 9:28b-36
Selamat Hari Minggu Prapaskah II Bagi Kita Semua.
Abram menunjukkan sikap percayanya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.
Karena sikap percaya Abram itulah maka Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram dan berfirman,"Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini."
Di sini sikap percaya kepada Tuhan mendatangkan sukacita hidup dan jaminan keselamatan.
Tapi sukacita hidup mesti mendorong manusia untuk menjadi kian terbuka menghadapi realita hidup yang sering harus dihadapi dengan semangat perjuangan tanpa henti dan keberanian menghadapi kepahitan hidup untuk meraih hidup yang jauh lebih mulia dan mengharumkan.
Sebagai orang beriman kita diminta untuk menyadari bahwa kita adalah warga Kerajaan Surga. Karena itu kita diminta untuk berdiri teguh dalam Tuhan.
Kita hendaknya mengikuti teladan Paulus rasul, dan semua mereka yang hidupnya seperti rasul Paulus. Karena di tengah kita banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Maret 2025, "Mengasihi Musuh"
Di mana akhir hidup mereka adalah kebinasaan. Karena pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara-perkara duniawi.
Tapi bagi kita yang setia yang adalah warga Kerajaan Surga, Tuhan Yesus akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia. Dan itulah kemuliaan dan keharuman yang lebih besar.
Kita hendaknya belajar "mengapa Yesus menegur Petrus" ketika Yesus mengetahui keinginan Petrus untuk tetap tinggal di atas gunung dan mendirikan kemah di atas gunung. Yesus menegur Petrus karena Yesus tidak mau Petrus dan murid-murid yang lain tinggal dalam "kenyamanan" dan "kenikmatan" hidup.
Yesus justru sebaliknya bersikap agar para murid-Nya dan kita sekarang untuk "turun gunung." Segala kenyamanan dan kenikmatan serta status quo harus ditinggalkan agar meraih kemuliaan yang lebih besar dan keharuman iman yang sejati.
Yesus sendiri telah menunjukkan contoh yakni meninggalkan "rasa aman" demi menyelamatkan manusia dari kebinasaan dan maut.
Dengan cara itu Yesus mau memperlihatkan kepada kita umat-Nya bahwa kemuliaan yang lebih besar dan keharuman iman paling sejati mesti dilewati dengan cara "turun dari gunung," dengan semangat perjuangan dan pengorbanan, dengan jatuh dan bangun dan dengan setia menanggung penderitaan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Maret 2025, "Mengasihi dan Mengampuni Musuh"
Itulah tanda terwujudnya misi Yesus. Yakni keselamatan dan kebahagiaan hidup kekal bagi umat-Nya. Masa prapaskah adalah saat yang tepat untuk kita berbenah diri.
Saat untuk kita merenungkan segala peristiwa hidup baik itu pengalaman-pengalanan Tabor maupun pengalaman-pengalaman Golgota.
Semua pengalaman ini hendaknya kita tanggung dalam keteguhan sikap iman kita akan Tuhan.
Bahwa Tuhan menuntun hidup dan perjuangan kita menuju kemuliaan hidup kekal.(PMT)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.