Kota Kupang Terkini

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mampu Kurangi Angka Kematian

Vinsensius Belawa Lemaking mengungkapkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis untuk penyakit non menular. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Vinsensius Belawa Lemaking SKM.,M.Kes (Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat/LP3M – Universitas Citra Bangsa – Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia/IAKMI Provinsi NTT – Sekretaris Koalisi Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi NTT) 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, TARI RAHMANIAR ISMAIL

POS-KUPANG.COM-KUPANG - Pemeriksaan kesehatan gratis, terutama untuk penyakit non-menular, telah menjadi salah satu program unggulan dalam upaya mengurangi angka kematian akibat penyakit non menular. 

Sekertaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) NTT, Vinsensius Belawa Lemaking mengungkapkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis untuk penyakit non menular. 

"Hal ini sangat penting karena saat ini trend penyakit tidak menular cukup banyak. Kita lihat disekitar kita ada banyak kematian di usia muda dan tidak sedikit yang meninggal secara tiba-tiba. Juga penyakit khusus lansia sudah mulai menyerang mereka yang belum lansia," ungkapnya ketika diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat ( 14/3).

Ia mengatakan penyakit ini harus cepat diatasi dan pemeriksaan kesehatan gratis menjadi solusinya. Menurut Vinsensius Belawa Lemaking dampak dari pemeriksaan kesehatan gratis ini cukup besar. 

"Dampaknya pasti besar, karena dengan deteksi dini atau penemuan gejala awal maka semakin mudah proses penyembuhan atau kita dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut menjadi lebih parah," ungkapnya. 

Hasil riset ilmiah telah menjelaskan dengan deteksi dini dapat menurunkan angka kecacatan dan kesakitan bahkan kematian yang signifikan.

Sementara itu ia juga mengatakan  tantangan yang akan dihadapi oleh tenaga medis dan pemerintah dalam pelaksanaan pengobatan gratis.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara Resmikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

"Tantangan utama tentu pada biaya. Karena alat deteksi ini tidak murah. Misalnya yang sederhana saja stik untuk pemeriksaan asam urat, gula darah dan kolesterol. Mobiliasai alat dn tenaga perlu pengawsan yang ketat juga. Pada sisi lain, jarak atau medan di lapangan," ungkapnya. 

Ia juga mengatakan petugas kesehatan harus lebih proaktif untuk turun menjangkau mereka yang terisolir di pedalaman.

Adapun  penyakit non-menular yang paling sering terabaikan oleh masyarakat dan membutuhkan perhatian lebih dalam program pemeriksaan gratis.

"Stroke, diabetes melitus, jantung. Ini penyakit yang sering merengut nyawa manusia secara cepat tapi sering diabaikan, " ungkapnya. 

Menurut Vincensius Belawa Lemaking perlu sosialisasi dengan menunjukkan fakta kepada masyarakat akan bahaya penyakit tidak menular ini. 

"Hal sederhana hipertensi atau darah tinggi yang jadi pemicu stroke. Banyak Masyarakat abaikan hal ini. Oleh sebab itu setalah deteksi dini perlu follow up dari petugas dan juga para kader di wilayah masing-masing untuk saling mengingatkan, " ujarnya. 

Adapun manfaat jangka panjang  yang dapat diperoleh dari pemeriksaan gratis ini. Secara individu tentu untuk mencegah terjadinya kesakitan atau keparahan dan kematian. Dan secara system Kesehatan tentu derajat Kesehatan masyaralat meninggkat dan tujuan negara kita bisa tercapai yaitu sehat dan sejahtera

Vinsensius Belawa Lemaking mengatakan perlu penambahan jumlah tenaga medis dan kualitas komunikasi. Hal ini perlu agar program ini dapat berjalan dengan baik.

"Bagi Masyarakat selama ini deteksi dini ini mahal sekali. Saat ini mumpung gratis maka mari kita semua memanfaatkannya dengan baik. Ingat Kesehatan itu lebih berharga dari apapun. Abaikan dulu pekerjaan atau kesibukan dan  rutinitas kita. Sisihkan waktu untuk memeriksakan diri untuk kesehatan kita, " 

Cara memastikan hasil pemeriksaan dapat diikuti dengan tindak lanjut yang tepat perlu adanya pengawasan di rumah. 

Selain pemberdayaan kader kesehatan perlu ada satu orang dalam rumah untuk mengkawal hal ini.

"Dan memang perlu peran kader Kesehatan yang dominan, oleh sebab itu insentif mereka juga perlu diperbaiki juga pelatihan kapasitas mereka, " ujarnya.

Sementara itu tantangan yan dihadapi dalam pelaksanaan pemeriksaan gratis salah satunya konsistensi dan komitmen para petugas kesehatan. 

"Kita terpanggil untuk melayani maka perlu melakukan hal ini dengan tulus. Motivasi murni harus dibangun selain mendapatkan uang jasa," ujarnya.

Ia juga mengatakan hal terpenting adalah bagaimana menyelamatkan nyawa manusia dan artisipasi masyarakat. 

"Peran pemerintah lingkup terkecil RT misalnya harus berperan untuk menghimbau selain petugas kesehatan dan para kader kesehatan, " ujarnya. 

Masyarakat perlu sadar bahwa ini persoalan hidup dan mati. Sudah banyak korban yang meninggal sia-sia karena terlambat deteksi dini. Mari bersama kita mulai hidup sehat, umur yang panjang dan sejahtera. (iar)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved