Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 14 Maret 2025, 'Hiduplah Dalam Kebaikan, Kebenaran dan Keadilan'

Pater Oris Liko OCD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I :  Yehezkiel 18:21-28 dan Injil Matius 5:20-26

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RENUNGAN KATOLIK- Renungan Harian Katolik Jumat 14 Maret 2025 ditulis Pater Oris Liko OCD 

Oleh : Pater Oris Liko OCD *)

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 14 Maret 2025 ditulis Pater Oris Liko OCD berjudul, ”Hiduplah dalam kebaikan, kebenaran dan keadilan".

Pater Oris Liko OCD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I :  Yehezkiel 18:21-28 dan Injil Matius 5:20-26

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh Pater Oris Liko OCD hari ini.

Umat Allah yang terkasih dalam Tuhan

Dewasa ini sering terjadi ketimpangan dalam berabagai aspek kehidupan. Dalam bidang sosial kemasyarakatan sering kali terjadi gesekan sosial karena perbedaan pandangan hidup antar kelompok.

Dalam aspek ekonoi terjadi persaingan yang kurang sehat di antara para pelaku ekonomi sehingga terjadi jurang kesejahteraan yang  begitu besar. Dalam sisi hukum sering terjadi pratek ketidakadilan hukum dimana yang salah dibenarkan dan yang benar dipersalahkan.

Yang lebih parah lagi dalam kehidupan beragama. Kelompok kecil yang kurang bersuara seirng menjadi  korban kelompok mayoritas yang menentang dan melawan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.  

 Manusia yang beriman dan bergama seharusnya hidup sesuai dengan iman dan ajaran agamanya. Setiap Agama selalu mengajarkan   kebaikan dan kebenaran serta keadilan. Kebaikan, kebenaran dan keadilan  menjadi fondasi kehidupan manusia universal.

Ketika pribadi manusia tidak hidup sesuai dengan iman dan ajarannnya maka ia akan menjadi pribadi yang merusak tatanan kehidupan bersama. Perusak sendi-sendi  kehidupan harus melakukan pembaharuan, pertobatan  untuk merajut kembali relasi kehidupan dengan sesama yang lain.

Perusak itu diistilahkan dengan orang fasik.  Orang fasik atau orang berdosa harus berbalik dari kefasikannya dan menuju   kepada Allah.

 Orang fasik dan orang benar selalu ada bersama. Cara hidup mereka jauh berbeda. Orang fasik memiliki sikap prilaku yang bertentangan dengan kehendak Allah. Orang benar selalu mengedepankan kehendak Allah dalam kehidupannya.

Bacaan dari kitab Nabi Yehezkiel menggambarkan kedua karakter   manusia ini. Allah melalui sang nabi menyampaikan pewartaan,”  Jikalau   orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku   serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.  

Pertobatan menjadi prioritas dalam hidup orang fasik jika ia mau hidup dan selamat. Ia harus bertobat dari segala dosanya.  Tobat  menjadi kunci utama dalam menggapai kehidupan. Selain pertobatan, Allah menghendaki supaya orang harus berpegang pada segala ketetapanNya dan melakukan keadilan dan kebenaran.

Mengapa harus melakukan keadilan dan kebenaran? Karena kebenaran dan keadilan merupakan unsur yang sangat penting dalam hidup bersama. Realitas menunjukkan bahwa banyak orang tidak hidup dalam keadilan dan kebenaran.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved