NTT Terkini

Koperasi Desa Merah Putih Putuskan Mata Rantai Tengkulak

Terdapat beberapa hal yang membawa manfaat baik daripada koperasi desa merah putih ini, yaitu dapat memberikan akses langsung ke Pasar.

zoom-inlihat foto Koperasi Desa Merah Putih Putuskan Mata Rantai Tengkulak
POS-KUPANG.COM/HO
TENGKULAK - Pengamat Ekonomi Undana, Ricky Ekaputra Foeh, M.M mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih dapat memutuskan mata rantai tengkulak.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program Koperasi Desa Merah Putih yang dicanangkan oleh Prabowo memiliki tujuan besar untuk memutus ketergantungan petani dan masyarakat desa pada tengkulak serta rentenir.

"Ini menunjukkan niat baik dan keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan," ujar Pengamat Ekonomi Undana, Ricky Ekaputra Foeh, M.M, Kamis (13/3/2025)

Terdapat beberapa hal yang membawa manfaat baik daripada koperasi desa merah putih ini, yaitu dapat memberikan akses langsung ke Pasar.

Menurut Ricky, dengan koperasi sebagai pusat distribusi, petani tidak perlu menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga murah. Selain itu, koperasi bisa menjalin kerja sama dengan pasar modern, e-commerce, atau industri pengolahan hasil tani.

Dikatakan, manfaat lainnya yaitu menyediakan modal dengan bunga rendah. Banyak petani terjebak pinjaman dari tengkulak atau rentenir karena sulit mengakses modal tentu koperasi bisa menjadi solusi pinjaman dengan bunga rendah dan lebih adil.

Baca juga: Pertama di Indonesia, NTT Pelopor Pendirian Koperasi Merah Putih Program Prabowo

Selain itu, dapat membangun ekosistem pertanian yang lebih adil. Karena selain modal, koperasi bisa menyediakan pupuk, benih, dan alat pertanian dengan harga wajar. 

"Ini bisa mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak yang sering memonopoli distribusi barang pertanian," katanya.

Perlu diperhatikan juga bahwa agar program ini berhasil maka pemerintah harus konsisten dan berkelanjutan. Banyak program koperasi gagal karena kurang pengawasan. Harus ada sistem monitoring yang kuat. Pemerintah perlu memastikan koperasi tetap sehat dan tidak justru dikuasai oleh segelintir elite desa.

Selain itu, para petani dan pelaku usaha kecil harus paham bagaimana koperasi bekerja dan manfaatnya. Perlu ada pelatihan keuangan, manajemen usaha, dan digitalisasi.

Kemudian, koperasi harus masuk ke dalam ekosistem digital agar bisa menjangkau lebih banyak pasar. Pemerintah bisa menggandeng marketplace untuk akses pasar dan pendanaan.

Yang paling penting juga adalah harus ada regulasi yang memastikan koperasi tidak disalahgunakan atau dikendalikan oleh segelintir orang. Perlindungan hukum untuk petani dari praktik tengkulak yang merugikan.

Dalam koperasi desa merah putih ini juga mendorong agar BUMN dan swasta bisa ikut membantu dalam pembiayaan, pembinaan, dan distribusi hasil pertanian. Misalnya saja, Bulog atau BUMN pangan bisa menjadi mitra koperasi untuk membeli hasil pertanian dengan harga wajar.

Jika semua ini berjalan dengan baik, maka program ini bisa benar-benar memutus mata rantai tengkulak dan meningkatkan kesejahteraan rakyat desa. (mey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved