NTT Terkini 

Transformasi 600 Poktan dan Gapoktan Kehutanan di NTT jadi Koperasi Merah Putih 

Rencana kerja mencakup pembuatan peta potensi koperasi, penyusunan modul pelatihan, sosialisasi, serta pendampingan kelembagaan. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
KOPERASI - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian menyebut ada 600 kelompok tani dan gabungan kelompok tani kehutanan yang bersiap transformasi ke Koperasi Desa Merah Putih. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - 600 kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) kehutanan di NTT tengah bersiap melakukan transformasi menjadi Koperasi Desa Merah Putih. 

Hal itu sebagai bagian inovasi sekaligus strategi pemerintah mewujudkan program Koperasi Desa Merah Putih pada 70 ribu desa di seluruh Indonesia, sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian menjelaskan, perubahan itu tidak hanya dari nama. Namun langkah cepat mengoptimalkan potensi hutan dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui pengelolaan yang lebih terstruktur dan modern. 

“Hari ini kita mulai melakukan sosialisasi dan deklarasi untuk tiga Gapoktan Kehutanan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kita juga mulai mempersiapkan administrasi awal untuk pembentukan di tiga desa di TTS ini untuk selanjutnya pada 600 Poktan/Gapoktan di NTT,” kata Ondy Siagian Rabu (12/3/2025).

Pembentukan koperasi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari koordinasi intensif antara instansi pemerintah, pemangku kepentingan lokal, dan komunitas perkoperasian.

Baca juga: Gubernur Melki Laka Lena Dijadwalkan Resmikan Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba


Rencana kerja mencakup pembuatan peta potensi koperasi, penyusunan modul pelatihan, sosialisasi, serta pendampingan kelembagaan. 

“Kami tengah menyusun Peta Jalan yang akan menuntun setiap langkah pembentukan koperasi, dari tahap inisiasi hingga monitoring dan evaluasi pasca peluncuran,” ungkap Ondy Siagian

Program ini, kata dia, mengintegrasikan pemanfaatan kawasan Perhutanan Sosial sebagai basis pengembangan koperasi. 

Kelompok tani yang telah memanfaatkan hutan produksi dan hutan lindung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, manajemen sumber daya, serta memperkuat jaringan pemasaran melalui outlet-outlet koperasi yang tersebar di berbagai desa.

“Revitalisasi kelompok yang sudah ada serta penataan ulang struktur kelembagaan akan membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat,” kata dia. 

Rangkaian kegiatan program ini diproyeksikan dimulai pada Maret 2025 dengan berbagai sesi sosialisasi dan pelatihan pendampingan kelembagaan. 

Baca juga: Gubernur NTT Melki Laka Lena Resmikan Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba 

Puncak dari program ini dijadwalkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Koperasi Nasional, di mana 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih akan diluncurkan secara resmi. 

Selanjutnya, fase pengembangan dan monitoring akan berlangsung hingga akhir tahun 2025 guna memastikan koperasi yang terbentuk benar-benar mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan desa.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi lintas sektor, Ondy Siagian optimis bahwa transformasi 600 Poktan/Gapoktan Kehutanan ini akan menjadi model sukses pemberdayaan ekonomi desa. 

“Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga aparat desa, sangat penting untuk mewujudkan koperasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya. 

Dia berkata, transformasi ini tidak hanya menghadirkan peluang ekonomi baru, tetapi juga menyiratkan komitmen pemerintah untuk menyempurnakan pengelolaan sumber daya alam melalui pemberdayaan masyarakat lokal. 

"Sebuah terobosan yang diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia," katanya.

Pada tempat terpisah, Gubernur NTT Melki Laka Lena melaunching Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba bertempat di TPI Oeba Kota Kupang.

Melalui Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba ini, tangkapan para nelayan bisa disimpan kemudian diolah, dan dipasarkan dengan harga yang menguntungkan bagi para nelayan dengan dukungan pembiayaan dari koperasi. 

"Jadi disini kita laksanakan amanat bapak Presiden Prabowo melalui pembentukan Koperasi Merah Putih dengan manfaatkan potensi perikanan dan kelautan yang kita miliki disini,” kata Melki, Rabu siang. 

Waketum DPP Golkar itu menyebut, NTT kemungkinan menjadi Provinsi Pertama yang melaksanakan arahan Presiden Prabowo untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. 

Presiden Prabowo, kata dia, ingin agar ekonomi bangsa Indonesia dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya Koperasi Merah Putih ini maka akan membantu tercapainya pemerataan ekonomi dan kesejahteraan yang adil bagi semua orang.

Hadirnya Koperasi Merah Putih ini, diharapkan dapat membantu masyarakat desa terutama dalam memperpendek rantai pasok dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa. 

Selain menggerakkan ekonomi, Koperasi ini juga diharapkan dapat menjadi agregator untuk mendorong peningkatan harga produk pertanian/perikanan masyarakat. 

Sekaligus, menjadi stabilisator bagi inflasi serta mengatasi jeratan tengkulak, rentenir dan pinjaman online (pinjol) yang selama ini banyak membebankan dan menjerat masyarakat. 

Ke depan, pemerintah sudah mempersiapkan kurang lebih 5 miliar untuk setiap Koperasi Merah Putih guna mendukung urusan produksi, urusan pengolahan dan pemasaran serta biaya hidup. 

"Pada kesempatan ini saya juga menitipkan pesan kepada pengurus Koperasi ini agar dapat bekerja secara bertanggung jawab dan profesional. Sehingga kehadiran koperasi dapat berkembang dengan baik serta dapat membantu para nelayan dan masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Melki. 

Melki mengingatkan, pengurus Koperasi dari Ketua dan jajarannya harus profesional dan menjadi contoh terkait kemandirian, sukarela, gotong royong. Sehingga manfaat dari koperasi ini dapat membawa peningkatan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan. 

Kebijakan strategis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini akan disinkronisasikan dan didukung dengan salah satu program strategis beliau bersama Wakil Gubernur Johanis Asadoma yaitu Satu Desa Satu Produk Unggulan (One Village One Product /OVOP).

”Koperasi Desa Merah Putih disinkronisasikan dengan Program One Village One Product. Dengan hilirisasi yang baik maka saya pastikan sektor industri dari luar akan masuk ke NTT untuk mendukung ekonomi berbasis potensi yang kita miliki pada sektor kelautan perikanan, peternakan, serta pertanian,” ujarnya. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri Rasyid mengungkapkan, terbentuknya Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba sebagai bentuk kepedulian Pemprov NTT kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan pada bidang penangkapan, budidaya, bidang pengolahan dan pemasaran hasil.

”Saya berharap agar semua nelayan yang ada di TPI Oeba, TPI Tenau, para pembudidaya, pengolah dan pemasar semua harus masuk jadi anggota dari Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba ini karena semuanya akan didukung dengan maksimal,” kata Sulastri. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved