NTT Terkini

Jelang Mudik Lebaran, Satker PJN IV NTT Siapkan Posko di Lokasi Rawan Longsor di Trans Ende Flores

masyarakat umum dan khusus untuk pemudik agar menjaga rambu-rambu yang ditempatkan di beberapa titik rawan longsor.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ALBER AQUINALDO
TITIK RAWAN LONGSOR - Salah titik rawan longsor di ruas jalan Trans Flores Maumere-Ende tepatnya di Desa Roa, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende sehingga diharapkan masyarakat umum dan para pemudik lebaran tahun 2025 selalu berhati-hati melintasi titik-titik rawan longsor. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Guna mengantisipasi melonjaknya arus mudik lebaran tahun 2025 melalui jalur darat, Satker PJN Wilayah IV Provinsi Nusa Tenggara Timur akan membangun enam posko pemantau yang di sepanjang jalur Trans Flores Ende-Maumere hingga Lembata.

Pos tersebut antara lain Ende-Wolowaru (1 posko), Wolowaru-Maumere (1 posko), Maumere-Perbatasan Flotim (1 posko), Perbatasan Maumere-Flotim sampai Kota Larantuka (1 posko), selain itu, di Adonara dan Lembata juga akan dibangun posko pengamanan arus mudik lebaran.

Posko-posko ini, kata Kepala Satker PJN Wilayah IV Provinsi NTT, Wilhelimus Sugu Djawa kepada POS-KUPANG.COM, Senin, (10/3/2025), dibangun untuk mengantisipasi bencana longsor di sepanjang jalan Trans Flores saat arus mudik lebaran.

"Potensi longsor itu pasti selalu ada, ada beberapa titik itu yang menjadi konsentrasi kami, dan disitu (red: posko) kita siagakan alat berat untuk mengatasi apabila terjadi longsor, nanti kita juga akan parkirkan alat berat kita di posko-posko kita itu nanti," jelas Wilhelmus Sugu Djawa.

Baca juga: Warga Dua Desa di Ende Menyeberang Kali Lowolaka Saat Banjir, Ancaman Bagi Pelajar dan Ibu Hamil

Berdasarkan catatan Satker PJN IV NTT, beberapa titik rawan longsor di sepanjang ruas jalan Trans Flores Maumere-Ende antara lain Roa atau KN 1850, KN 61 di Wolowaru, dengan beberapa titik di ruas jalur Ende-Aegela serta beberapa titik lainnya.

Mengingat cuaca ekstrem yang belakangan ini kerap melanda sebagian wilayah di Pulau Flores, Wilhelmus menghimbau kepada masyarakat umum dan khusus untuk pemudik agar menjaga rambu-rambu yang ditempatkan di beberapa titik rawan longsor.

"Tolonglah rambu-rambu itu jangan dirusak, kadang-kadang kita pasang rambu, oleh masyarakat diambil, dicabut, kita berharap itu tidak terjadi lagi," ucap Wilhelmus.

Dia juga meminta agar para pemudik dan masyarakat umum sebaiknya melakukan perjalanan darat pada siang hari dan menunda perjalanan apabila sedang terjadi hujan.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved