Doa Setelah Sholat
Simak Cara Shalat Hajat yang benar Lengkap dengan Niat dan Doanya, Berikut Keutamaanya
Simak Tata Cara Shalat Hajat yang benar lengkap dengan bacaan Niat dan Doanya, berikut Keutamaanya
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Seorang muslim disarankan untuk mendirikan Sholat Hajat jika akan melaksanakan hajatan.
Tujuannya, agar hajatya lancar tanpa hambatan. Setelah Sholat ada doa yang bisa dibaca untuk menyempurakan ibadah sunnah tersebut.
Sholat Hajat dilaksanakan minimal 2 rakaatn dan maksimal 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat.
Berikut Tata Cara Shalat Hajat
Cara melaksanakan shalat hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya, namun demikian ada perbedaan yang mendasar yaitu pada niat dan doanya.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002], cetakan I, halaman 103) menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk kemaslahatan agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan, hendaklah melakukakun shalat hajat.
Baca juga: 9 Jenis Doa Setelah Sholat Ashar dan Artinya, Doa Mohon Keselamatan hingga Dijauhkan dari Kesesatan
Dikutip dari kemenag.go.id, berikut Cara Shalat Hajat yang benar
1. Niat melaksanakan shalat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
“Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
2. Membaca Surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).
3. Setelah selesai Sholat Hajat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa sebagaimana berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.