Renunngan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu Abu 5 Maret 2025: Amal, Doa dan Puasa

Renungan Harian Katolik dengan judul Amal, Doa dan Puasa ini merujuk kepada Injil Matius 6: 1-6.16-18.

Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
BRUDER PIO - Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik Rabu Abu 5 Maret 2025 dengan judul Amal, Doa dan Puasa. menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 27 November 2022 dengan judul Adventus: Berjaga-jaga Bersama Tuhan. 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik dengan judul Amal, Doa dan Puasa ini merujuk kepada Bacaan I: Yl. 2:12-18, Bacaan II: 2Kor. 5:20-6:2 dan Injil Matius 6: 1-6.16-18.

Simak selengkapnya:

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Ada tiga kebajikan utama dalam ajaran Kristiani adalah Beramal, Berdoa, dan Berpuasa. 

Tiga kebajikan ini menjadi jalan pada setiap orang beriman untuk menjalaninya secara khusus pada masa prapaskah ini. 

Dan tiga kebajikan inilah yang akan menjadi permenungan kita pada pembukaan masa prapaskah kita dengan perayaan Rabu Abu ini. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Hari Rabu Abu menandai awal masa Prapaskah, waktu untuk merenungkan dan memperbarui hubungan kita dengan Tuhan. Bacaan dari Yoel, 2 Korintus, dan Injil Matius mengajak kita untuk memahami kedalaman praktik amal, doa, dan puasa dalam kehidupan iman kita. 

Dalam bacaan pertama (Yoel 2: 12-18), Nabi Yoel menyerukan umat untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan dengan segenap hati. 

Dia menekankan pentingnya pengembalian kepada Tuhan, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata. Amal yang tulus, yang berasal dari hati yang penuh penyesalan, adalah bentuk nyata dari pertobatan. 

Tuhan menginginkan kita untuk mengubah hidup kita, untuk meninggalkan kebiasaan buruk, dan menjalani hidup yang lebih baik. Ketika kita berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati, Dia akan mengulurkan tangan-Nya dan mengampuni kita. 

Paulus dalam bacaan kedua (2 Korintus 5: 20 – 6:2), mengingatkan kita bahwa kita adalah utusan Kristus, dipanggil untuk menyebarkan pesan rekonsiliasi. 

Dia mengajak kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menyambut kasih-Nya. Dalam konteks Prapaskah, kita dipanggil untuk memperbarui komitmen kita kepada Tuhan melalui amal, doa, dan puasa. 

Ketiga praktik ini bukan hanya ritual, tetapi cara kita menjalin hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan sesama. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved