Manggarai Barat Terkini

Bupati Edi Endi Sebut Labuan Bajo Darurat Sampah Plastik

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengungkapkan bahwa Labuan Bajo mengalami darurat sampah plastik

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO-Ferdy
BUPATI MANGGARAI BARAT - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan pidato di acara HUT Kabupaten Manggarai Barat ke-22. Dalam pidatonya Bupati Edistasius menyebut saat ini Labuan Bajo darurat sampah plastik. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengungkapkan bahwa Labuan Bajo mengalami darurat sampah plastik. Masalah sampah akan menjadi perhatian serius pemerintah lima tahun ke depan.

"Isu sampah plastik ini telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan sekitar kita, tidak hanya di darat tapi juga di laut," ungkap Edi Endi, saat apel peringatan HUT Manggarai Barat yang ke-22 di Labuan Bajo, Selasa (4/3/2025).

Menurut Edi, masalah sampah harus ditangai hingga tuntas, tidak hanya saat kondisi darurat. Oleh karenanya, diperlukan kolaborasi untuk menyelesaikan persoalan klasik ini.

Ketua DPW Nasdem Provinsi NTT itu juga mengajak seluruh masyarakat di Manggarai Barat untuk mengurangi pemakaian sampah plastik.

"Ayo kita ambil tindakan nyata, mulai dari kantor-kantor pemerintah, swasta, hotel, rumah makan hingga rumah-rumah masyarakat untuk mengurangi pemakaian plastik. Mari kita wujudkan Manggarai Barat yang bebas dari sampah plastik," katanya berpesan.

Selain sampah, Edi mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di antaranya masalah kemiskinan, stunting, pendidikan, ketenagakerjaan, serta kelangkaan pupuk.

Baca juga: Kesan Bupati Manggarai Barat Edi Endi soal Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang

Selain itu, isu pemanfaatan ruang laut juga menjadi perhatian serius yang wajib diselesaikan. Penggunaan ruang laut yang tidak terkontrol dan tidak tertata dengan baik akan memberikan dampak buruk bagi laut dan ekosistemnya.

Menurutnya, perubahan iklim dan sampah juga sudah memberikan dampak buruk yang cukup signifikan bagi para petani, nelayan, dan pekerja pariwisata lainnya.

"Perubahan iklim sudah terjadi di depan mata, kita harus mengambil aksi nyata bersama. Program penghijauan dan menanam bambu harus terus dan akan terus kita galakan," kata Edi.

Menurut dia, semua persoalan itu bisa diatasi hanya dengan kerja sama, kolaborasi, dan sinergi lintas sektor.

"Mari bersama-sama, berkolaborasi dan bersinergi membangun Manggarai Barat. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?," imbuh dia. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved