Kota Kupang Terkiini

Masalah Sampah di Kecamatan Alak, Camat Yulianus sebut Warga Tidak Taat Perda

Masalah Sampah di Kecamatan Alak, Camat Alak, Yulianus Yulianus Willem Pally sebut warga tidak taat Perda

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
MASALAH SAMPAH -Tampak sampah berserakan di salah satu jalan di dekat pusat perbelanjaan di Kelurahan TDM Kota Kupang. Masalah Sampah di Kecamatan Alak, Camat Yulianus sebut Warga Tidak Taat Perda. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Masalah sampah di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) masih menjadi momok bagi Kota Kupang.

Bagaimana tidak, walaupun sudah berusaha ditangani oleh pemerintah setempat, namun masih menjadi masalah serius.

Pantauan POS-KUPANG.COM Senin, (3/3/2025) terdapat beberapa bak sampah/ tempat pembuangan sampah (TPS) yang masih dipenuhi sampah bahkan meluap hingga luar TPS.

Selain TPS yang sampahnya masih tertumpuk dan tidak terangkut, ada pula titik-titik tumpukan sampah baru di wilayah sekitar.

Baca juga: Cuaca Kota Kupang Terkini, BMKG Ingatkan Warga Kupang Waspada Angin Kencang 30 KM/ Jam Sore Ini

Camat Alak, Yulianus Willem Pally saat ditemui di ruang kerjanya. Senin siang, mengatakan sudah menyampaikan himbauan melalui lurah-lurah supaya gerakan Rt tiap sabtu kerja bakti di wilayah masing-masing.

"Karena kebersihan itu merupakan kebutuhan setiap orang. Nah orang-orang ini ada di tingkat Rt. Mereka kerja bakti dan sampahnya itu harus di buang di TPS. Begitupun lurah-lurah, ada yang pake aplikasi. Jadi rumah-rumah yang di pinggir jalan itu sudah masuk dalam aplikasi semua. jadi tiap hari itu lurah kirim pesan ke aplikasi itu supaya mengingatkan masyarakat," ujar Yulianus.

Yulianus juga mengatakan kalau ada TPS yang sampahnya belum diangkut itu karena ada masyarakat yang tidak taat kepada peraturan paerah ( Perda ) tentang waktu pembuangan sampah itu. 

"Orang itu buang, bukan dengan siang. Harusnya pagi-pagi supaya orang angkat. Kalau buang siang itu, orang su angkat pagi, ketika truk jalan mereka sudah tidak ada di situ lagi to. Jadi orang lewat, lihat bahwa sampah ini belum diangkat. Padahal orang buangnya siang. Jadi jam buang sampah itu harusnya dari sore sampai pagi, supaya bisa langsung di angkut," lanjut Yulianus.

Ia juga mengatakan telah menghimbau masyarakat untuk bisa memperhatikan waktu pembuangan sampah di TPS sehingga sampah itu tidak tertinggal pada saat mobil pengangkut datang.

"Kita juga menghimbau supaya nanti kedepannya ini, kita harus edukasi masyarakat tentang jam buang sampah dan tempat buang sampah. Sehingga masyarakat bisa lebih tertib," ujar Yulianus.

Baca juga: Pimpin Apel Perdana, Wali Kota Kupang Tekankan Pentingnya Komitmen dan Konsistensi dalam Bekerja

Selain itu, Yulianus juga membenarkan ada banyak titik-titik sampah baru di tanah yang kosong dan bukan TPS. 

"Ada tanah-tanah kosong yang tidak dipagari, itu orang pergi buang sampah di situ. Jadi ada masyarakat yang mengeluh, kalau sudah tertumpuk di situ kan bau to, buat kotor begitu. Jadi pemilik tanah itu mungkin orang luar di daerah atau tidak kontrol dia pung tanah," ucap Yulianus.

Ia juga menghimbau kepada semua pemilik tanah yang di pinggir jalan itu agar dipagari. Supaya jangan dimanfaatkan oleh banyak oknum untuk buang sampah sembarang. 

"Karena ada yang buang sampah dalam jumlah besar di luar TPS, jadi itu akhirnya jadi titik sampah baru. Nah itu harusnya tidak boleh ada, harusnya buang di TPS. karena oto hanya akan ambil di situ," lanjut Yulianus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved