KKB Papua

Satgas Damai Cartenz Buru Pentolan KKB Papua Penihas Heluka

Aparat keamanan, kata dia, tidak akan memberikan ruang bagi KKB dan akan terus memburu para pelarian hingga tertangkap.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM/Roberthus Yewen
BURU KOPI TUA - Kapala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramahdani menegaskan pihaknya memburu enam narapidana yang kabur dari Lapas Wamena, terutama Kopi Tua Heluka usai kabur dari Lapas Wamena. 

POS-KUPANG.COM, WAMENA -  Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 terus memburu pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata papua atau KKB Papua, Penihas Heluka

Heluka yang dikenal sebagai Kopi Tua Heluka kabur dari Penjara atau Lapas Wamena Kabupaten Jayawijaya Papua Pegunungan pada Selasa (25/2/2025) sore.

Selain Heluka, lima narapida yang kabur itu yaitu Ariel Sonyap alias Koroway bin Sonyap (31 th), Ferly Wesabla (21 th), Sergius Asso (20 th), Rio Elopere (22), dan Nelkz Heluka (24 th). Sementara itu, WK (28), satu narapidana lainnya tertangakap upaya kabur itu.  

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap para tahanan, terutama 

“Kami berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Upaya pengejaran terhadap narapidana yang kabur ini akan terus kami intensifkan,” kata Faizal

Aparat keamanan, kata dia, tidak akan memberikan ruang bagi KKB dan akan terus memburu para pelarian hingga tertangkap.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan kepada aparat keamanan jika melihat atau mengetahui keberadaan Penihas Heluka.

“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif dan segera melaporkan kepada aparat keamanan jika mengetahui informasi terkait keberadaan para pelarian,” tegas Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo

Penihas alias Kopi Tua Heluka menamakan dirinya sebagai Komandan Operasi dan Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo.

Dia kabur bersama enam narapidana (napi) lainnya dari lembaga pemasyarakatan kelas IIB itu. 

Penihas sebelumnya ditangkap oleh Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz pada 19 Mei 2023. Ia disebut terlibat dalam serangkaian aksi kriminal, termasuk pembunuhan terhadap aparat keamanan.

Di antaranya, pembunuhan terhadap Pratu Eka Johan, seorang Babinsa di Yahukimo, Papua, November 2022 lalu. Saat itu, korban meninggal akibat beberapa tusukan benda tajam.

Selain itu, ia disebut terlibat penembakan terhadap anggota polisi di Yahukimo yang mengakibatkan Brigadir Usdar meninggal dunia pada November 2022.

Penihas menjalani persidangan perdana di Pengadilan Negeri Wamena pada November 2023.

Pada April 2024, ia diputus bersalah melakukan tindak pidana "Secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana dalam beberapa tindak pidana kejahatan dan di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan yang menyebabkan luka berat.

Ia divonis 13 tahun penjara pada 7 Februari 2024 dan baru menjalani masa tahanan selama satu tahun sebelum melarikan diri.

Kronologi kabur

Waka Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Kombes Pol Adarma Sinaga menerangkan, kronologi kaburnya para tahanan itu terjadi saat waktu aktivitas di area lapangan Lapas Wamena pada Selasa sekira pukul 15.00 WIT. 

Ketika hujan lebat sekitar pukul 15.09 WIT sebanyak tujuh tahanan membobol pagar pertama, di sebelah kiri dalam Lapas menggunakan tang potong.

Mereka mudian melarikan diri dengan memanjat pagar kedua, menggunakan tali sal (tambang) sepanjang satu meter yang diikatkan pada kawat duri.

Namun, satu dari tujuh tahanan yang kabur berhasil diamankan petugas. 

“Satu dari tujuh tahanan berhasil diamankan oleh petugas lapas, sementara enam lainnya berhasil melarikan diri, termasuk Penihas Heluka,” ujar Adarma dalam keterangan tertulis dikutip dari Seputar Papua. (*)

 

 
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved