Flores Timur Terkini
Virus ASF Merebak di Flores Timur, Peternak Babi Mulai Resah
Dia mengingatkan agar jangan menyembelih babi yang sakit untuk dikonsumsi. Sebab, jelas Vian, penyebarannya ke ternak akan semakin cepat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Virus African Swine Faver (ASF) atau demam babi afrika mulai merebak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Virus yang mengancam populasi babi itu membuat peternak mulai resah.
Baru-baru ini, salah satu dari dua sampel darah babi yang dikirim ke Laboratorium Veteriner di Kabupaten Sikka dinyatakan positif ASF.
Virus menular dengan tingkat kematian yang sangat tinggi itu diharapkan segera ditangani secara tepat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, drh. Vian Kiti Tokan, mengaku kasus ASF ini adalah yang pertama di awal tahun 2025.
"Satu sampel positif. Yang terkonfirmasi laboratorium di tahun 2025 baru 1 Ekor," kata Vian saat dihubungi, Sabtu (1/3/2025).
Baca juga: 808 Babi di Ende NTT Mati Mendadak, Enam di Antaranya Positif ASF
Vian kembali mengimbau peternak babi untuk memperketat biosecurity serta mewaspadai penyebaran kasus ASF pertama yang melanda ke Flores Timur tersebut.
Dia mengingatkan agar jangan menyembelih babi yang sakit untuk dikonsumsi. Sebab, jelas Vian, penyebarannya ke ternak akan semakin cepat.
"Memang penyebarannya cepat kalau babi sakit dipotong untuk diedarkan," pungkasnya.
Pihaknya terus mengedukasi masyarakat peternak demi meningkatkan kesadaran dalam menangani ASF. Virus ini sulit diatasi karena belum ada obat dan vaksin. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.