Pengancaman Wartawan

Wartawan Kompas.com Diancam Tim Pengawal, Panglima TNI Minta Maaf

Wartawan Kompas.com itu diancam oleh dua anggota TNI saat meliput Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. 

Editor: Ryan Nong
ANTARA/Prisca Triferna
PANGLIMA MINTA MAAF - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kanan) bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri) saat Aksi Bersih Pantai di Pantai Batukaras, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025). Panglima meminta maaf atas insiden pengancaman wartawan Kompas.com oleh pengawalnya. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta maaf atas insiden pengancaman yang dialami jurnalis Kompas.com, Adhyasta Dirgantara, ketika meliput di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta pada Kamis (27/2/2025).

Wartawan Kompas.com itu diancam oleh dua anggota TNI saat meliput Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

Pengancaman dilakukan dua ajudan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai wartawan Kompas.com  Adhyasta Dirgantara bertanya mengenai insiden penyerangan Polres Tarakan oleh tentara. 

Peristiwa ini terjadi di Markas Besar Polri seusai acara Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa Untuk Masyarakat Menyambut Bulan Suci Ramadhan. 

"Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan," kata Panglima dikutip dari Kompas.com.

Agus menjelaskan bahwa prajurit TNI yang mengancam jurnalis itu bukanlah ajudan, melainkan tim pengawalnya karena ia mengaku tidak memiliki ajudan.

Ia juga tidak menjelaskan secara detil mengenai asal-usul tim pengawalan tersebut. Akan tetapi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini memastikan bahwa ia bakal menindak para pengawalnya.

"Segera akan saya tindak," kata Agus.

Agus juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua awak media atas ketidaknyamanan yang dialami.

Kronologis pengancaman

Dikutip dari Kompas.com, awalnya, Adhyasta bersama jurnalis lainnya mendekati Agus untuk meminta waktu wawancara. Agus yang hendak memasuki mobil pun menghentikan langkahnya dan meladeni wawancara bersama para jurnalis. 

Setelah wawancara selesai dan Agus meninggalkan lokasi, Adhyasta didatangi oleh dua orang ajudan yang melayangkan ancaman.

"Kau memang tidak di-briefing?" tanya seorang ajudan berseragam TNI AU di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

"Di-briefing apa ya? Saya baru datang," kata Adhyasta.

Lalu, seorang ajudan Panglima TNI lainnya mengancam akan 'menyikat' Adhyasta.

"Kutandai muka kau, ku sikat kau ya," bentak ajudan tersebut.

"Lah kan saya nanya doang ke Panglima TNI, beliau juga berkenan menjawab," bela Adhyasta.

Setelahnya, ajudan yang berseragam TNI AU menanyakan asal media dari Adhyasta.

Ajudan itu pun melihat ID Pers Istana Kepresidenan dan Kompas.com yang dikenakan Adhyasta.

Lalu, keduanya pergi mengingat situasi di lapangan sangat ramai. Tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan kedua ajudan tersebut.

Sementara itu, ketika diwawancarai oleh jurnalis Kompas.com, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara perihal tentara yang menyerang Polres Tarakan usai ada dugaan penganiayaan oleh polisi.

Agus menyebut, pihak-pihak yang terlibat sudah diperiksa oleh TNI.

"Sudah enggak ada masalah, Pangdam dengan pimpinan dari Polri sudah membuat langkah-langkah dan semuanya sudah selesai," ujar Agus saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

"Yang terlibat sudah kita periksa," kata dia melanjutkan.

Agus enggan membeberkan berapa jumlah tentara yang diperiksa dalam kasus penyerangan ini. Dia menyebut akan melihat kesalahan mereka terlebih dahulu sebelum menindak.

"Nanti kita lihat kesalahan, karena memang kejadiannya kan di tempat hiburan malam, pasti akan kita tindak kalau yang salah," ujar Agus. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved