Ramadan 2025

Ini Prediksi Awal Puasa Ramadhan 2025 dari BRIN-BMKG,Ada Potensi Berbeda Muhammadiyah dan Pemerintah

Ini Prediksi Awal Puasa Ramadhan 2025 dari BRIN-BMKG,Ada Potensi Berbeda Muhammadiyah dan Pemerintah

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
AWAL RAMADHAN 1446 H - Tim pemantau hilal dari BMKG dan Kanwil Kemenag NTT sedang melakukan analisis ketinggian hilal.untuk menentukan awal ramadhan 1445 Hijriyah - Ini Prediksi Awal Puasa Ramadhan 2025 dari BRIN-BMKG,Ada Potensi Berbeda Muhammadiyah dan Pemerintah. 

POS-KUPANG.COM - Penentuan Awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah berpotensi berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah.

Menurut BRIN - BMKG, ketinggian hilal penentu Awal Ramadhan 1446 Hijriyah belum memenuhi kriteria pemerintah.

BRIN-BMKG memprediksi Awal Puasa Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada 2 Maret 2025

Sementara versi Muhammadiyah dengan metode Hisab menetapkan Awal Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada 1 Maret 2025. 

Baca juga: Simak Ini Jadwal Libur Sekolah Saat Puasa Ramadan 2025

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ), Thomas Djamaludin memperkirakan Awal Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 2 Maret 2025.

Prediksi ini berbeda dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadhan pada 1 Maret 2025.

Thomas menjelaskan, posisi Bulan saat magrib pada 28 Februari 2025 di Banda Aceh berada di ketinggian 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. Sementara di Surabaya, ketinggian Bulan 3,7 derajat dan elongasi 5,8 derajat.

Menurutnya, posisi ini sedikit melebihi kriteria kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura alias MABIMS, yang mensyaratkan ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat untuk menentukan awal bulan Hijriah.

"Posisi Bulan masih cukup rendah dan dekat dengan Matahari, sehingga sulit diamati," ujar Thomas dalam video di kanal YouTube miliknya, dikutip Senin (24/2).

Ia menambahkan, kemungkinan rukyat hilal gagal, sehingga 1 Ramadhan 1446 H berpotensi jatuh pada 2 Maret 2025.

Namun demikian, ia mengatakan agar semua pihak menunggu keputusan hasil Sidang Isbat yang akan digelar pemerintah.

Baca juga: Bisa Jadi Amalan Sunnah Harian Saat Ramadhan 2025, Inilah Lirik Shalawat Nabi Sholawat Jibril

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa berdasarkan data hisab, ijtimak (perpaduan Bulan dan Matahari) terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh Indonesia diperkirakan sudah di atas ufuk antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96°, dengan elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14°.

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama," kata Arsad, melansir laman resmi Kemenag.

Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui pemantauan hilal atau rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik di Indonesia. Hasil dari hisab dan rukyat tersebut akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

Tantangan rukyat hilal
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ketinggian hilal di Indonesia pada 28 Februari berkisar antara 3,02 derajat di Merauke hingga 4,69 derajat di Sabang.

Elongasi hilal juga bervariasi, mulai dari 4,78 derajat di Waris, Papua, hingga 6,4 derajat di Banda Aceh. Selain itu, umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam berkisar 8,16 hingga 11,11 jam.

BMKG juga mengingatkan adanya objek astronomis lain yang bisa mengganggu pengamatan hilal, seperti planet Venus, Merkurius, atau bintang terang seperti Sirius.

"Pada 28 Februari 2025, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam, terdapat Saturnus dan Merkurius yang berjarak kurang dari 10 derajat dari Bulan," tulis BMKG dalam keterangannya.

Awal Ramadhan 1446 hIJRIYAH versi Muhammadiyah

Prediksi dari BRIN ini membuka potensi perbedaan awal Ramadhan 1446 H di Indonesia antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Pasalnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal. Keputusan ini juga menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Idulfitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Hal tersebut ditetapkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H. Keputusan Muhammadiyah ini ditetapkan berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

"1 Ramadan jatuh Sabtu 1 Maret 2025 dan 1 Syawal 1446 jatuh pada Senin 31 Maret 2025," kata Sekretaris PP Muhammadiyah Sayuti dalam konferensi persnya, Rabu (12/2). (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved