Timor Leste

Presiden Timor Leste Tanggapi Ukraina: Sebaiknya Menjadi Negara Netral

Jose Ramos Horta berpendapat bahwa Ukraina seharusnya menjadi negara netral.

Editor: Ryan Nong
AFP/YASUYOSHI CHIBA
NEGARA NETRAL - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta berbicara saat wawancara dengan AFP di kediamannya di Dili, Timor Leste, pada Rabu 11 September 2024. Dalam wawancara pada Jumat, Ramos Horta menyatakan sebaiknya Ukraina memposisikan diri sebagai negara netral. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Presiden Timor Leste dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, Jose Ramos Horta menanggapi keinginan Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dia berpendapat bahwa Ukraina seharusnya menjadi negara netral. Hal itu dikatakan Ramos Horta dalam wawancara dengan RIA Novosti di Dili, Jumat (21/2/2025).

"Dan Ukraina, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, seharusnya menjadi negara netral. Tirulah model Swiss. Bayangkan jika Ukraina negara netral, mereka bisa mendapatkan manfaat dari investasi dan sektor perbankan dari semua pihak," katanya, dikutip dari Sputnik-OANA melalui Antara. 

"Tuhanku, beberapa tahun lalu saya sudah katakan mengapa bergabung dengan NATO? Lihat saja Afghanistan. Setelah 20 tahun, mereka (NATO) berkemas dan pergi. Afghanistan. Dan di sini, kita akan bisa mengelola (hubungan dengan) Rusia?" katanya menambahkan.

Ramos Horta juga ingin melihat Rusia dan Eropa lebih erat di masa mendatang.

"Tolonglah, saya katakan kepada orang-orang Eropa dan Rusia, jalin kembali hubungan satu sama lain. Rusia adalah peradaban Kristen. Eropa juga mayoritas peradaban Kristen. Berbicaralah satu sama lain, bangun kembali hubungan itu," kata Ramos Horta. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved