Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 11 Februari 2025, Berbagi Kasih, Berbagi Harapan!
Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, termasuk mereka yang sedang sakit, tetap memiliki nilai yang sangat berharga
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 11 Februari 2025, Berbagi Kasih, Berbagi Harapan!
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
SP Maria dr Lourdes
Hari Orang Sakit Sedunia
Lectio: Kejadian 1:20-2:4a; Mazmur 8:4-5,6-7,8-9; Markus 7:1-13
Meditatio:
Pada hari ini, Selasa 11 Februari 2025, Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria dari Lourdes sekaligus Hari Orang Sakit Sedunia. Perayaan ini mengingatkan kita akan kehadiran Tuhan dalam
penderitaan dan kasih-Nya yang menyembuhkan.
Santa Maria menampakkan diri di Lourdes kepada Santa Bernadette dengan pesan pertobatan dan harapan, yang hingga kini menjadi sumber penghiburan bagi banyak orang sakit dan menderita.
Kitab Kejadian (1: 20-2:4a) mengisahkan bagaimana Tuhan menciptakan dunia dengan kasih. Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya: Laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. Allah memberikan kuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 9 Februari 2025, Panggilan Tuhan dan Tanggapan Manusia
Manusia ditempatkan sebagai makhluk istimewa yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, termasuk mereka yang sedang sakit, tetap memiliki nilai yang sangat berharga di mata Tuhan.
Mazmur 8 menegaskan kebesaran Tuhan dalam penciptaan dan perhatian-Nya kepada manusia: "Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah Anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mzm 8:5). Pemazmur mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, terutama di saat sakit atau kesulitan.
Dalam Injil Markus 7: 1-13, Tuhan Yesus mengkritik pedas orang-orang Yahudi yang melaksanakan hukum-hukum agama, tetapi justru mengesampingkan kemanusiaan yang diciptakan Allah menurut gambar dan rupa-Nya. Bahkan, ada orang yang berkata kepada orang tuanya, "Apa yang ada padaku yang bisa untuk pemeliharaanmu sudah habis digunakan untuk kurban."
Aturan dan hukum harusnya justru untuk melindungi martabat kemanusiaan, bukan untuk merampas dan menginjaknya. Yesus mengajarkan bahwa hukum yang terutama adalah kasih kepada Allah dan sesama. Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa iman sejati bukan hanya tentang aturan lahiriah, tetapi bagaimana kita
mewujudkan kasih dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam merawat dan peduli kepada mereka yang sakit.
Pada peringatan Hari Orang Sakit Sedunia ke 33 (Dokumen KWI hari orang sakit sedunia 11 Februari 2025), Paus Fransiskus mengatakan: Menjaga dalam hati senyum lemah lembut seorang perawat, tatapan penuh syukur dan rasa percaya seorang pasien, raut muka dokter dan relawan yang penuh kepedulian dan pengertian, atau raut wajah penantian sambil harap-harap cemas dari salah satu pasangan, seorang anak dan cucu atau sahabat. Ini semua merupakan terang yang sangat mahal. Bahkan di tengah kegelapan pencobaan, terang ini tidak hanya memberi kekuatan, tetapi juga mengajarkan cita rasa hidup yang
sebenarnya, dalam kasih dan persaudaraan (bdk. Luk 10: 25–37).
Ada beberapa pesan bagi kita pada Hari Orang Sakit sedunia.
Pertama, Percaya pada Belas Kasih Tuhan. Tuhan selalu hadir dalam penderitaan dan ingin menyembuhkan, baik secara fisik maupun rohani.
Kedua, Mengutamakan Kasih daripada Formalitas. Seperti yang diajarkan Yesus, iman sejati diwujudkan dalam tindakan kasih kepada sesama, bukan sekadar mengikuti aturan tanpa hati sehingga martabat kemanusiaannya dikoyak dan diinjak. Orang sering mengatas-namakan hukum bahkan hukum yang bersifat religius untuk merampas martabat kemanusiaan ini.
Ketiga, Berdoa dan Berbuat Baik bagi Orang Sakit. Pada Hari Orang Sakit Sedunia ini, kita diajak untuk mendoakan mereka yang sakit dan memberikan perhatian lebih kepada mereka yang membutuhkan.
Missio:
Marilah kita memperlakukan sesama saudara kita yang sakit dan menderita sebagai saudara sepeziarahan yang bermartabat dan mendoakan kesembuhan bagi mereka.
Doa:
Ya Bapa yang Maharahim, semoga berkat doa restu Santa Perawan Maria dari Lourdes, saudara-saudari kami yang sakit beroleh penyembuhan dan penghiburan serta kekuatan bagi mereka yang saat ini menderita...Amin.
Sahabatku yang terkasih, salam sehat selalu dan Selamat Hari orang sakit sedunia. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.