Kota Kupang Terkini
Andhika Sutami, Pelajar Asal Kota Kupang Raih Juara di Ajang Inovasi Internasional Bangkok
Ia juga berpesan kepada anak-anak muda, terutama di NTT, untuk tidak takut bermimpi dan terus belajar.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh anak muda Indonesia di kancah internasional.
Andhika Sunan Putra Sutami, pelajar asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil meraih juara dua dalam ajang Pameran Internasional Kekayaan Intelektual, Penemuan, Inovasi, dan Teknologi Bangkok (IPITEx) 2025 yang digelar di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC), Thailand.
Kompetisi tersebut digelar pada 2-6 Februari 2025 itu dalam rangka Hari Penemu Thailand, sebuah paviliun internasional yang diselenggarakan setiap tahun.
Andhika yang tergabung dalam tim bersama Ahmad Mujtaba Arafa dan Muhammad Davin Pulung, mewakili sekolah Internasional Boarding School Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Beras SPHP Capai Rp 70 Ribu, Disperindag Kota Kupang: Harus Jual Sesuai Ketentuan
Mereka memamerkan inovasi plester luka bakar berbahan alami, yang menjadi solusi atas keterbatasan krim komersial dalam menangani luka bakar.
Andhika menjelaskan bahwa ide inovasi ini muncul dari pengamatan terhadap penggunaan krim luka bakar yang masih memiliki kelemahan, seperti keterbatasan dalam perlindungan bakteri dan ketidaknyamanan saat beraktivitas.
Dengan latar belakang tersebut, timnya merancang plester berbahan alami yang lebih praktis dan efektif dalam mempercepat penyembuhan luka.
"Butuh waktu sekitar 4-6 bulan bagi kami untuk mengembangkan produk ini. Kami menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesalahan teknis dalam proses pembuatan. Namun, dengan kerja keras dan evaluasi berulang, akhirnya kami berhasil menyempurnakan produk yang kami ajukan ke kompetisi," ungkap Andhika kepada POS-KUPANG.COM, Senin 10 Februari 2025.
Kata Andhika, kompetisi IPITEx 2025 diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai negara, dengan inovasi yang luar biasa.
Andhika mengaku kagum dengan karya-karya lain yang dipamerkan, seperti batu bata dari bahan karbon untuk mengurangi polusi dan mesin pembuat sapu lidi otomatis.
"Saya sangat bersyukur bisa ikut serta dalam ajang ini dan membawa pulang prestasi untuk Indonesia. Bertemu dengan inovator dari berbagai negara memberi saya banyak wawasan baru dan semakin memotivasi untuk terus berinovasi," tambahnya.
Prestasi ini mendapat apresiasi luas, termasuk dari keluarga dan komunitasnya di NTT.
Tono Sufari Sutami dan Yunnyta, orang tua Andhika, merasa bangga atas pencapaian putra mereka.
Ke depannya, Andhika dan tim berencana untuk terus menyempurnakan inovasi mereka agar bisa diaplikasikan secara lebih luas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.