Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 4 Februari 2025, Dalam KasihNya, Pasti Tuhan Akan Menolong
Meskipun tidak ada harapan lagi bahwa anaknya akan sembuh, toh Yairus tetap berharap pada kuasa Yesus. Iman Yairus tidak sia-sia.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 4 Februari 2025, Dalam KasihNya, Pasti Tuhan Akan Menolong
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Hari biasa Pekan ke 4
Lectio: Ibrani12: 1-4 ; Mazmur 22:26b-27,28,30,31-32;
Markus 5:21-43
Meditatio:
Injil Markus 5: 21-43 mengisahkan dua tokoh yang mengalami derita dan sakit luar biasa. Yang satu menderita sakit pendarahan dua belas tahun; sementara yang lain, Yairus, kepala rumah ibadat, anaknya hampir mati.
Mereka berjuang mati-matian untuk hidup dan disembuhkan. Tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang dikerahkan. Pengharapan sungguh melampaui rasa derita dan sakit.
Ada upaya mendatangkan tabib namun tidak menunjukkan perbaikan. Dana telah banyak dikeluarkan, namun
tidak ada kemajuan untuk sembuh.
Yairus tidak putus harapan. “Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya.” Hanya orang yang sungguh-sungguh mengimani Yesus yang rela tersungkur di depan kaki-Nya. Dan Yairus melakukan hal itu!
Tidak cukup sampai di situ.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Februari 2025, Jangan Takut Pada Legion
Markus menambahkan informasi ini, “Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, „Anakku Perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup‟.” Sungguh besar iman Yairus ini!
Meskipun tidak ada harapan lagi bahwa anaknya akan sembuh, toh Yairus tetap berharap pada kuasa Yesus. Iman Yairus tidak sia-sia. Anaknya yang sempat mati, dihidupkan kembali oleh Yesus.
Demikian juga seorang wanita yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. “Wanita itu sudah diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk.”
Namun berkat imannya kepada Yesus ia pun sembuh ketika menyentuh jumbai jubah-Nya, terjadilah padanya seperti yang diimaninya. Wanita itu menjadi sembuh.
Di tengah pergumulan hebat itu, pengharapan tidak lemah. Semangat untuk sembuh tak pernah surut. Hasil memang belum tampak tapi sukacita iman tidak bisa dibendung. Hanya imanlah yang membuat
mereka datang dan percaya Tuhan Yesus.
Dialah pribadi yang menyembuhkan. `Datanglah Tuhan dan letakkan tangan-Mu supaya anakku selamat, adalah seruan iman Yairus. Sementara itu, wanita yang sakit pendarahan pun percaya: asal kujamah jubahnya aku sembuh.
Inilah dua contoh pergulatan iman. Iman tak pernah menyerah, berlaku sabar, rendah hati dan percaya pada Tuhan meski hasilnya belum jelas di depan mata.
Dari dua kisah tersebut di atas, apa pesan Tuhan bagi kehidupan kita?
Pertama, pasti Tuhan akan menolong. Kadang-kadang dalam kehidupan ini kita berjumpa situasi sulit yang seolah-olah tidak ada harapan lagi untuk berharap.
Dalam situasi ini, mari kita belajar dari Yairus dan wanita dalam kisah tadi: kita datang kepada Yesus dan minta tolong kepada-Nya untuk turut menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Saat kita sakit keras, mungkin kita tidak langsung mendapat mukjizat kesembuhan. Saat kita mengalami masalah berat, mungkin Tuhan tidak langsung memberikan solusi seperti yang kita pikirkan. Yang pasti Tuhan akan menolong kita dengan cara lain yang membuat kita tidak kehilangan harapan.
Tuhan tahu cara terbaik untuk menyelamatkan kita.
Kedua, berdiri dan berjalanlah. Allah telah memberikan anugerah-Nya bagi kita, hanya saja kita tidak mau bergerak, tidak mau bangun dan bangkit untuk menyambutnya.
Talita kum bukan hanya perkataan Yesus kepada putri Yairus, tapi juga kepada kita anak-anak-Nya.
Ia memerintahkan kepada kita untuk bangkit, dan beranjak memberitakan perintah Allah keseluruh dunia.
Missio:
Kita mengunjungi orang sakit dan berdoa memohon pertolongan Tuhan bagi kesembuhan mereka.
Doa:
Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang. Ulurkanlah tanganMu menjamah dan menyembuhan saudara-saudari kami yang sedang sakit di mana saja mereka berada.
Semoga mukjizat penyembuhanMu terjadi dalam diri mereka...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.