Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 3 Februari 2025, “Pulanglah ke Rumahmu”

Mereka menunjukkan keberanian dan ketekunan dalam iman, meskipun tidak selalu melihat hasil dari pengharapan mereka. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG/BRUDER PIO HAYON SVD
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin (3/2/2025), “Pulanglah ke Rumahmu” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 3 Februari 2025, “Pulanglah ke Rumahmu”

Hari Senin Pekan Biasa IV  

Bacaan I: Ibr. 11: 32-40
Injil: Markus  5: 1-20

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Rumah selalu menjadi tempat paling nyaman di atas muka bumi ini. Di rumahlah kita merasa nyaman dan selalu merasa hidup dan dihidupi.

Namun rumah juga bisa menjadi tempat kita tak mau untuk kembali lagi karena begitu banyak pengalaman pahit. Namun apapun itu, rumah selalu menjadikan kita manusia karena di situlah kita dibentuk.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita diajak untuk merenungkan tema “Pulanglah ke Rumahmu,” yang mengingatkan kita tentang pentingnya kembali ke tempat asal kita dengan membawa pengalaman dan perubahan yang telah kita alami.

Dalam bacaan dari Ibrani (Ibrani 11:32-40), penulis menyebutkan berbagai tokoh iman yang telah berjuang dan menghadapi tantangan dalam hidup mereka.

Mereka menunjukkan keberanian dan ketekunan dalam iman, meskipun tidak selalu melihat hasil dari pengharapan mereka. 

Kita juga diingatkan bahwa iman kita dipanggil untuk menjadi nyata dalam tindakan. Ketika kita pulang, kita diundang untuk membawa semangat iman yang sama untuk membagikannya kepada keluarga dan komunitas kita. 

Bagaimana kita dapat menerapkan iman kita dalam kehidupan sehari-hari ketika kita kembali ke rumah? Bahkan ketika rumah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman untuk kita diami?

Sedangkan di dalam Injil (Markus 5:1-20), kita melihat Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan roh jahat di daerah Gerasa. 

Setelah mengalami transformasi yang mendalam, orang tersebut ingin mengikuti Yesus. Namun, Yesus memerintahkan dia untuk pulang ke rumahnya dan memberitakan apa yang telah dilakukan-Nya. Ini menunjukkan bahwa pengalaman akan kasih dan kuasa Tuhan harus dibagikan kepada orang-orang terdekat kita.

Ketika kita kembali ke rumah kita, apakah kita siap menjadi saksi dari perubahan yang telah terjadi dalam hidup kita? Ataukah kita masih tetap saja terkungkung dalam ego diri kita sendiri?

Permenungan kita adalah bahwa pulang ke rumah bukan hanya tentang kembali ke tempat fisik, tetapi juga tentang membawa berkat dan kasih Allah kepada orang-orang di sekitar kita.

Kita dipanggil untuk menjadi jembatan kasih dan pengharapan bagi keluarga, teman, dan komunitas kita. Mungkin ada tantangan atau konflik yang harus dihadapi, tetapi dengan iman, kita dapat menjadi agen perubahan yang positif. 

Bagaimana kita dapat membagikan kasih Tuhan kepada mereka di rumah kita kalau kita sendiri belum berubah dan masih jatuh dalam dosa dan salah yang sama? Maka marilah kita belajar dari orang  yang kerasukan roh jahat itu untuk siap diubah oleh Tuhan dan kembali membawa berkat bagi orang lain di sekitar kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: permenungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan perjalanan iman kita dan bagaimana kita dapat membawa pengharapan dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita.

Kedua, mari kita ingat perintah Yesus untuk “pulanglah ke rumahmu” dan memberitakan semua yang telah Dia lakukan dalam hidup kita. Dengan tindakan kita, kita dapat menjadi cahaya yang menerangi kegelapan dan menjadi saksi hidup untuk kasih-Nya.

Ketiga, semoga kita selalu siap untuk pulang dan membagikan berkat yang kita terima dari Tuhan bagi semua orang  yang ada di sekitar kita mulai dari keluarga kita sendiri.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved