Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT, 3 Februari 2025, BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, Senin 3 Februari 2025, BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT - Gelombang tinggi hingga empat meter menerjang kampung pesisir Desa sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Kamis 14 Maret 2024 - Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT, 3 Februari 2025, BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Maritim NTT Hari ini, Senin (3/2/2025).

Menurut penjelasan BMKG, Tiga Bibit Siklon yang mengepung Wilayah Indonesia, tidak saja berdampak pada hujan lebat-ekstrem namun memicu gelombang tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Wilayah Perairan Indonesia termasuk di Perairan NTT. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter bisa terjadi di beberapa perairan Indonesia, termasuk di Perairan NTT. 

Adapun Periran NTT yang berpotensi gelombang tinggi yakni Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu dan Perairan Kupang–Pulau Rote.

Baca juga: Waspada, BMKG Ingatkan Tiga Bibit Siklon Aktif Masih Berdampak pada Cuaca di Wilayah Indonesia

Berikut Dafta Perairan Indonesia yang berpotensi gelombang tinggi hari ini:

Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT
Laut Sawu
Perairan Kupang–Pulau Rote
Laut Maluku
Laut Halmahera
Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua
Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk mematuhi peringatan dini terkait cuaca ekstrem, terutama bagi nelayan dan operator transportasi laut yang berisiko terdampak gelombang tinggi

Sementara dalam penjelasannya,BMKG mengungkapkan, saat ini dua bibit siklon tropis aktif tengah mengepung Indonesia, yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah. 

Berdasarkan analisis terbaru BMKG per 2 Februari 2025, teridentifikasi dua bibit siklon tropis aktif yang berada di sekitar wilayah selatan Indonesia.

Yakni, Bibit Siklon 99S yang tumbuh di Samudra Hindia selatan Banten dan Bibit Siklon 90S yang tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Sedangkan Bibit Siklon 96P yang sebelumnya terbentuk di sekitar Teluk Carpentaria, status per 2 Februari 2025 telah meluruh menjadi sirkulasi tekanan rendah dan sudah masuk daratan benua Australia, tetapi masih berkontribusi dalam membentuk pola cuaca di wilayah Indonesia.

Meskipun dua bibit siklon di selatan Indonesia (99S dan 90S) yang masih aktif ini bergerak ke arah barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia, dampak tidak langsungnya tetap terasa dalam bentuk peningkatan curah hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

Baca juga: Prakiraan BMKG Cuaca NTT Hari Ini, Malaka, Sikka, Nagekeo Waspada Hujan Sedang-Lebat

"Kehadiran dua bibit siklon tropis yang masih aktif dan satu bibit siklon yang telah meluruh tersebut cukup meningkatkan kondisi dinamika atmosfer pada periode puncak musim hujan saat ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers, Minggu (2/2).

"Kombinasi antara bibit siklon, fenomena La Niña lemah, Monsun Asia, Seruak Udara Dingin dari Dataran Tinggi Siberia, dan aktivitas gelombang atmosfer, serta Madden Julian Oscillation (MJO) akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di banyak wilayah Indonesia," ujarnya.

"Kami mengimbau seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, hingga instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Jangan sepelekan potensi dampak dari tiga bibit siklon ini. Waspada, siaga, dan selalu pantau informasi resmi BMKG untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi," tegas Dwikorita. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved