Harga Sembako Melonjak, Pedagang Makanan di Atambua Kesulitan Atur Keuntungan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA-  Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Belu mulai berdampak pada pedagang makanan. 

Dampak dari kenaikan sembako yang terus melonjak seperti telur dan cabai membuat pedagang makanan kesulitan mengatur keuntungan. 

Salah satu pedagang nasi kuning di Alun-Alun Kota Atambua, Firdaus, mengeluhkan lonjakan harga telur dan cabai yang signifikan dalam sebulan terakhir.

“Harga telur sebelumnya Rp55 ribu per papan, sekarang naik jadi Rp60 ribu hingga Rp62 ribu per papan. Sedangkan cabai yang dulunya Rp10 ribu per kilogram, sekarang bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram,” ujar Firdaus, Jumat (31/1/2025).

Baca juga: Tim SAR Gabungan Intensifkan Pencarian Warga yang Hilang Terbawa Banjir di Dusun Halimea Belu NTT

Untuk menyiasati kenaikan harga, Firdaus terpaksa membagi satu butir telur menjadi dua bagian dalam setiap porsi nasi kuning yang dijual. 

Selain itu, ia masih menggunakan stok cabai lama yang dibeli pada akhir tahun 2024. Meski biaya produksi meningkat, ia tetap menjual nasi bungkus seharga Rp8 ribu, agar pelanggan tidak berkurang.

“Kalau harga kita naikkan, nanti pelanggan berkurang. Jadi sementara kita akali dulu dengan mengurangi porsi,” jelasnya.

Firdaus berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga sembako, agar pedagang kecil tidak semakin merugi.

“Kami berharap harga segera normal kembali, supaya pedagang tidak kesulitan dan pembeli juga tetap bisa menikmati makanan dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya. (Cr23). 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS