Prakiraan Cuaca

NTT Sudah Masuk Puncak Musim Hujan, Andriko Minta Semua Pihak Waspada Bencana Banjir dan Longsor

Seluruh Wilayah Provinsi NTT sudah masuk Puncak Musim Hujan, Penjabat Gubernur Andriko Noto Susanto minta semua Pihak Waspada Banjir dan Longsor.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
ABC News/Dane Hirst
Musim hujan yang sangat kuat membawa angin kencang dan hujan lebat ke sebagian besar Northern Territory. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menegaskan bahwa seluruh Wilayah NTT sudah masuk Puncak Musim Hujan saat ini.

Menindaklanjuti pernyataan BMKG terseut, Penjabat Gubernur NTT, Andriko Notosusanto meminta semua pihak Waspada Bencana Banjir dan Longsor.

Permintaan itu disampaikan Andriko Noto Susanto dalam Jumpa Pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis (30/1/2025).

"Saya minta semua pihak tetap waspada, karena intensitas hujan sedang-tinggi baru mulai dan diperkirakan berlangsung hingga Februari bahkan April. Seluruh tim dari Balai Jalan, BPBD, dan instansi terkait harus siap siaga," ujar Andriko.

Baca juga: Dua Unit Rumah di Kelurahan Oebufu Rusak Akibat Cuaca Buruk

Andriko Notosusanto menyebut, cuaca ekstrem akan terjadi di hampir seluruh wilayah NTT, dengan puncak hujan pada Februari 2025. Pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi potensi banjir dan longsor yang dapat mengganggu akses transportasi dan aktivitas masyarakat.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota menyiapkan alat berat untuk penanganan darurat, seperti yang terjadi di Batu Putih, Timor Tengah Selatan, di mana akses Kupang-TTS berhasil dibuka kembali dalam waktu empat jam.

"Bagi warga di daerah rawan banjir dan longsor, diharapkan terus memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD serta segera melaporkan jika terjadi kondisi darurat," tambahnya.

Kepala BMKG Eltari Kupang Sti Nenotek menjelaskan saat ini NTT memasuki puncak musim hujan. Fenomena atmosfer seperti La Nina lemah, sirkulasi siklonik, gelombang Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) memperparah curah hujan di wilayah ini.

"Sejumlah fenomena atmosfer memperparah curah hujan di wilayah ini," katanya.

Pada 27 Januari 2025, Kota Kupang mencatat curah hujan ekstrem hingga 155 milimeter yang menyebabkan banjir di beberapa titik. BMKG memprediksi cuaca ekstrem bertahan hingga 3 Februari, dengan kemungkinan berlanjut hingga April.

Baca juga: Prakiraan BMKG, Cuaca Ekstrem di NTT Berlangsung Hingga Februari 2025 

Menurut Sti Nenotek, potensi siklon tropis di Selatan NTT tetap diwaspadai, mengingat pada April 2021, Siklon Tropis Seroja menyebabkan dampak besar di wilayah tersebut.

"Kami terus memantau kemungkinan munculnya bibit siklon di Selatan NTT atau utara Australia, yang bisa berdampak pada cuaca ekstrem di wilayah ini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD NTT, Cornelis Wadu, memastikan hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat cuaca ekstrem. Namun, BPBD tetap menyiapkan langkah antisipasi, termasuk stok bahan pangan bagi warga terdampak.

"Kami selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk menyebarkan informasi kepada kabupaten/kota agar mitigasi lebih optimal," katanya.

Menurut Cornelis, daerah Timor dan Flores menjadi fokus utama karena rawan longsor. Jika bencana mencapai skala besar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan turun tangan membantu penanganan di NTT.

"Kalau bencana besar nanti kami akan koordinasikan dengan BNPB untuk membantu," demikian Cornelis. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved