Anker

Bangun Terminal Sampah di Kota Kupang

Keberadaan terminal sampah akan memungkinkan masyarakat membuang sampah langsung ke lokasi yang telah ditentukan.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-
Petugas DLHK Kota Kupang melakukan pembersihan sampah di salah satu titik di Kota Kupang. 

POS-KUPANG.COM - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang terpilih, dr. Christian dan Serena diminta membangun terminal sampah di setiap kelurahan. Langkah ini lebih efektif dibanding hanya menambah armada pengangkut sampah.

"Saya mendukung program Wali Kota Kupang terpilih untuk penambahan armada, tetapi akan lebih efektif lagi jika disertai dengan pembangunan terminal sampah," ujar Kasubkor Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang, Imanuel Manoh, S.H., M.H, Selasa (22/1).

Imanuel menjelaskan, keberadaan terminal sampah akan memungkinkan masyarakat membuang sampah langsung ke lokasi yang telah ditentukan. Sampah yang terkumpul di terminal akan dipilah petugas, kemudian diangkut menggunakan mobil sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Alak.

"Mobil sampah akan ditempatkan di terminal sampah bersama petugas. Saat sampah penuh, langsung diangkut ke TPA. Dengan cara ini, penumpukan sampah di setiap kelurahan bisa dicegah," jelasnya.

Ia mengusulkan pembangunan terminal sampah disesuaikan luas wilayah dan jumlah penduduk di setiap kelurahan. Untuk kelurahan dengan wilayah luas seperti Fatukoa dan Naioni, terminal sampah dapat digabungkan demi efisiensi.

"Jika ada kelurahan yang besar tetapi penduduknya sedikit, kita bisa gabungkan dua kelurahan dalam satu terminal sampah," kata Imanuel.

Imanuel menilai pola penanganan sampah di Kota Kupang saat ini masih menggunakan cara lama, yakni hanya menempatkan tempat sampah di titik-titik tertentu tanpa petugas yang menjaga atau memilah sampah. Akibatnya, pengelolaan sampah menjadi tidak optimal.

"Sampah di Kota Kupang membludak karena penanganannya 70 persen dan pengurangannya hanya 30 persen. Sebenarnya, harus dibalik, yaitu pengurangan sampah 70 persen dan penanganan 30 persen," tegasnya.

Imanuel juga menekankan pentingnya peran warga dalam memilah sampah organik dan non-organik sebelum membuangnya. Dengan penerapan pola ini, masalah sampah di Kota Kupang dapat diatasi secara signifikan.

Imanuel mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan total 41 unit armada pengangkut sampah untuk menangani masalah ini. Armada tersebut, terdiri dari 26 unit dump truck, 8 unit mobil ambrol, 5 unit pikap, dan 2 unit dump truck mini. Selain itu, DLHK juga mengerahkan 263 petugas yang bertugas sebagai sopir, penyapu, dan awak armada.

Selain itu, DLHK juga telah menyediakan 70 kontainer sampah yang ditempatkan di setiap kelurahan. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pengumpulan sampah dari masyarakat sebelum diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Meski telah berupaya maksimal, Imanuel mengakui bahwa DLHK masih menghadapi kendala dalam pengelolaan sampah. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya armada untuk mengangkut sampah.

Walikota Kupang terpilih, dr. Christian Widodo menyampaikan komitmennya mengatasi permasalahan sampah di Kota Kupang, khususnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Alak.  Ia menekankan pentingnya penghentian praktik open dumping yang selama ini membuat area tersebut terlihat seperti "gunung sampah".

Sebagai gantinya, ia ingin menerapkan metode sanitary landfill, yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

"Saya ingin kontrol sanitary landfill. Sampah-sampah itu harus digali dan diproses. Selain itu, sampah harus diolah agar memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," ujar dr. Christian kepada Pos Kupang, Senin (20/1).

dr. Christian menyadari bahwa rencana besar ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Perubahan signifikan membutuhkan waktu dan kerja sama lintas sektor.

"Untuk masalah persampahan ini tentunya tidak akan selesai dalam 100 hari kami bekerja. Sampah adalah isu yang kompleks, jadi tidak mungkin langsung selesai. Namun, kami berupaya agar sampah yang berserakan di jalan-jalan dapat berkurang secara signifikan," jelasnya. (ray)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved