Nagekeo Terkini
Disnak Nagekeo Kirim Tiga Sampel Darah Babi ke Kupang NTT
Pihak jasa pengiriman enggan menerima paket pengiriman apabila diketahui paket tersebut merupakan sampel darah babi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MBAY - Kasus kematian babi di wilayah Kabupaten Nagekeo kembali terjadi di awal tahun 2025.
Dua kasus kematian babi ditemukan di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, dan Kelurahan Nangaroro, Kecamatan Nangaroro.
Guna memastikan penyebab kematian babi di dua wilayah itu, Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo mengambil sampel dari kedua babi tersebut guna dikirim ke Laboratorium Veteriner Kupang.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Clementina Dawo kepada TribunFlores.com, Rabu, 22 Januari 2025 mengatakan, pihaknya sudah mengirim sebanyak tiga sampe dari Kecamatan Nangaroro.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Sebut Nagekeo Berpotensi Menjadi Pendukung Lumbung Pangan Nasional
"Kita sudah kirim tiga sampel dari Kecamatan Nangaroro, sampel dikirim hari Senin, info dari bagian pengiriman paling lambat 3 hari sampe Kupang, kalau tidak ada antrian di laboratorium 3 hari sudah bisa dapatkan hasilnya," jelas Clementina Dawo.
Terkait kematian babi di Kabupaten Sikka yang sudah dinyatakan positif ASF berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, Clementina mengatakan bakal melakukan penertiban secara ketat di wilayah Kabupaten Nagekeo.
"Dalam waktu satu Minggu kedepan ini kami harus keluarkan instruksi untuk pembatasan dari luar wilayah Nagekeo, kalau sekarang kan masih dalam taraf pengumuman meminta masyarakat untuk waspada dan lain-lain, kita belum tutup pasar, tetapi dengan adanya indikasi ini dan nantinya akan merebak kematiannya, Minggu depan ini kita siapkan instruksi Bupati untuk pembatasan terutama keluar masuknya babi," jelas dia.
Apabila sudah dikeluarkan instruksi Bupati, lanjut dia, maka masyarakat atau peternak babi di wilayah Kabupaten Nagekeo tidak bisa membawa babi keluar dari wilayah itu dan juga sebaliknya babi dari luar wilayah dilarang dibawa masuk ke wilayah Kabupaten Nagekeo.
Pada kesempatan itu, Clementina juga mengungkapkan kendala mereka saat pengiriman sampel darah babi ke laboratorium Kupang.
Pihak jasa pengiriman enggan menerima paket pengiriman apabila diketahui paket tersebut merupakan sampel darah babi.
"Mungkin kedepannya kami kirim ke Maumere saja karena sudah ada kerja sama, karena kalau lewat jalan darat itu masih aman tapi kalau lewat udara ini, beberapa kali kami agak kesulitan," ungkap Clementina.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.