Nasional Terkini

Prabowo Perintahkan Setop Impor Beras Hingga Gula

Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar tak lagi mengimpor beras, garam, hingga gula konsume

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam pembukaan sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang. Terbaru, Presiden Prabowo memerintahkan setop impor beras hingga gula. 

"Alhamdulillah dalam ratas yang pertama kita sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya pak Mentan ya? Tahun depan, tidak impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam," kata Zulhas.

Zulhas memaparkan bahwa produksi beras nasional menunjukkan tren positif, menjadi dasar untuk menghentikan impor beras. Selain itu, ratas tersebut juga menghasilkan kebijakan penting terkait harga hasil produksi petani. 

“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” ungkap Menko Zulhas.

Keputusan lainnya adalah pemerintah akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.

“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Zulhas.

Zulhas juga sempat mengatakan panen raya mendatang menjadi momentum yang strategis dalam memperkuat stok beras nasional.

Oleh karena itu, selain menekankan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Zulhas menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyiapkan daerahnya masing-masing dalam rangka mendukung swasembada pangan, khususnya menjaga lahan pertanian agar tidak beralih fungsi. 

Baca juga: Volume Impor Bisa Bertambah karena Produksi Beras Tahun Ini Menurun

"Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 hektare, karena ada perubahan alih fungsi, kita minta pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi," kata dia.

"Jangan coba-coba merubah atau mengalih fungsi lahan pertanian. Apalagi irigasinya bagus yang sudah dibangun sedemikian rupa. Tiba-tiba dialihkan. Kita minta betul masyarakat untuk mengawasi. Tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah," tegasnya.

Jika mengulik catatan BPS dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (20/1), sepanjang tahun 2024 Indonesia mengimpor sebanyak 4,52 juta ton beras.

Ini merupakan impor tertinggi sejak tahun 2018. Lalu, Indonesia juga mengimpor 1,50 ton jagung dan 564,74 ribu ton bawang putih sepanjang tahun 2024 lalu.

Tak hanya itu, Indonesia juga masih mengandalkan pasokan impor untuk kedelai dan gandum sampai 90-100 persen.

Indonesia juga masih mengandalkan impor gula dan garam untuk industri, susu untuk bahan baku industri. Serta, impor daging untuk menopang kebutuhan di dalam negeri. (tribun network/fik/frs/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved