Timor Leste
Timor Leste Masuk ASEAN 2025, Presiden Ramos Horta: Bodoh dan Malas Jika Kita Tidak Mendapat Manfaat
Timor Leste sebagai negara termuda di Asia telah menanti untuk menjadi anggota ASEAN sejak 2011. Manfaat keanggotaan tidak akan berat sebelah.
“Jadi tidak semua negara mampu melakukan itu. Kami telah melakukannya – lebih dari 70 persen. Banyak negara ASEAN mengatakan tidak perlu atau tidak adil mengharapkan Timor Leste untuk melaksanakan semua perjanjian. Sudah cukup bahwa kami telah melakukan banyak hal,” katanya.
Timor Leste – yang menempati separuh Pulau Timor, dengan Indonesia menempati separuh lainnya – berharap untuk menjadi anggota pada tahun 2023 di bawah kepemimpinan Indonesia.
Ini akan menjadi perkembangan simbolis karena negara berpenduduk 1,4 juta jiwa ini memperoleh kemerdekaan dari negara kepulauan setelah masa pergolakan dan perjuangan. Namun, itu tidak terjadi.
Tidak adil menahan Timor Leste
Mengenai Timor Leste yang kini mengarahkan pandangannya untuk menjadi anggota ASEAN pada tahun 2025, Ramos Horta mengatakan, “Kami telah membuat kemajuan luar biasa (sejak 2023).
"Pada saat yang sama, saya kira para pemimpin ASEAN, sebagian besar dari mereka, semuanya, menyadari bahwa apa yang telah dilakukan Timor Leste sudah cukup untuk mendapatkan keanggotaan langsung. Tidak realistis, (atau) bahkan tidak adil, untuk mengharapkan Timor Leste bergabung dengan ASEAN hanya jika telah mencapai level Malaysia, Singapura, atau Thailand."
Menurutnya, sejumlah pemimpin ASEAN mengatakan kepadanya, tidak semua negara ASEAN dapat mengklaim secara akurat bahwa mereka telah mengimplementasikan semua milestone.
Ramos Horta mengutip Myanmar, yang telah mengalami kekacauan politik, ekonomi dan sosial sejak militernya merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih peraih Nobel Aung San Suu Kyi hampir empat tahun lalu.
Ramos Horta mengungkapkan bahwa bahkan mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan kepadanya bahwa Timor Leste memiliki lebih banyak uang dan lebih siap daripada Kamboja ketika negara tersebut bergabung dengan ASEAN pada tahun 1999.
“Kamboja saat ini merupakan (salah satu) negara dengan perekonomian yang tumbuh paling cepat di ASEAN,” katanya.
“(Tidak) adil untuk menahan Timor-Leste,” lanjut Ramos-Horta. “Kami telah menunjukkan komitmen yang cukup, kemajuan yang cukup untuk layak bergabung. Itulah sebabnya kami berbicara tentang 2025 di bawah kepemimpinan Malaysia.” (channelnewsasia.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.