Kunci Jawaban Soal STS Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 Semester 2 tahun 2025, Soal Sumatif Terbaru

POS-KUPANG.COM – Proses belajar mengajar dari SD, SMP hingga SMA Semester 2 tahun 2025 sudah dimulai dan sesuai dengan kalender pendidikan maka akhir Februari hingga awal Maret 2025 merupakan waktu untuk pelaksanaan Sumatif Tengah Semester ( STS ). Bagi siswa SMP Kelas 7, kamu bisa menguji kompetensimu melalui contoh Soal Bahasa Indonesia untuk contoh soal STS.

Dalam contoh Soal STS untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Siswa bisa belajar mandiri karena dalam setiap soal Bahasa Indonesia SMP Kelas 2 ini juga dilengkapi dengan Kunci Jawaban.

Dengan demikian siswa SMP Kelas 7 bisa mengoreksi hasil latihan Soal STS Bahasa Indonesia

Semakin banyak berlatih dari contoh soal STS Bahasa Indonesia diharapkan kompetensi siswa akan semakin baik.

Selengkapnya simak contoh soal Bahasa Indonesia untuk Soal STS SMP Kelas 7 Semester 2 tahun 2025 yang dilansir dari sejumlah sumber:

Bacalah kutipan buku berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 1- 2!

Akhirnya, waktu habis karena telah pukul sebelas lewat lima dan jumlah murid tak juga genap sepuluh. Semangat besarku untuk sekolah perlahan-lahan runtuh. Aku melepaskan lengan ayahku daripundakku. Sahara menangis terisak-isak mendekap ibunya karena ia benar-benar ingin sekolah di SD Muhammadiyah. Ia memakai sepatu, kaus kaki, jilbab, dan baju, serta telah punya buku-buku,botol air minum, dan tas punggung yang semuanya baru.

Pak Harfan menghampiri orangtua murid dan menyalami mereka satu per satu. Sebuah pemandangan yang pilu. Para orangtua menepuk-nepuk bahunya untuk membesarkan hatinya. Mata Bu Mus berkilauan karena air mata yang menggenang. Pak Harfan berdiri di depan para orangtua, wajahnya muram. Beliau bersiap-siap memberikan pidato terakhir. Wajahnya tampak putus asa. Namun ketika beliau akan mengucapkan kata pertama Assalamu’alaikum seluruh hadirin terperanjat karena Tripani berteriak sambil menunjuk ke pinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu.

“Harun!

Kami serentak menoleh dan di kejauhan tampak seorang pria kurus tinggi berjalar terseok-seok. Pakaian dan sisiran rambutnya sangat rapi. Ia berkemeja lengan panjang putih yang dimasukkan kedalam. Kaki dan langkahnya membentuk huruf x sehingga jika berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat. Seorang wanita gemuk setengah baya yang berseri-seri susah payah memeganginya. Pria itu adalah Harun, pria jenaka sahabat kami semua, yang sudah berusia lima belas tahun dan agak terbelakang mentalnya. Ia sangat gembira dan berjalan cepat setengah berlari tak sabar menghampiri kami. Ia tak menghiraukan ibunya yang tercepuk-cepuk kewalahan menggandeng-nya.

Mereka berdua hampir kehabisan napas ketika tiba di depan Pak Harfan.

“Bapak Guru …, ” kata ibunya terengah-engah.

“Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak punya biaya untuk menyekolahkannya ke sana.

                                                                                                            Sumber: Laskar pelangi