Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Januari 2025, Berjiwa Besar dan Rendah Hati

sedang ngetop dan populer dan mempunyai banyak followers serta jam terbangnya pasti lebih banyak dari pada Tuhan Yesus.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu (11/1/2025), Berjiwa Besar dan Rendah Hati 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Januari 2025, Berjiwa Besar dan Rendah Hati

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Hari Biasa sesudah penampakan Tuhan
Lectio: 1Yohanes 5:14-21; Mazmur 149:1-2,3-4,5,6a,9b;
Injil: Yohanes 3:22-30

Meditatio:
Perikop Injil Yohnaes (3:22-30) hari ini, menampilkan kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus. Pada saat itu Yohanes Pembaptis, terpandang sebagai seorang Nabi Besar dan Guru yang bijak dan sangat rendah hati.

Penampilannya sangat bersahaja, polos, bicara seperlunya, tegas, keras dan mudah dipahami serta tidak bertele-tele. Ia termasuk seorang tokoh masyarakat yang sangat berwibawa dan disegani oleh seluruh lapisan
masyarakat mulai dari para pemimpin agama Yahudi sampai kepada masyarakat kecil.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 9 Januari 2025, “Ia Masuk ke Rumah Ibadat”

Ia termasuk seorang pemimpin yang sedang ngetop dan populer dan mempunyai banyak followers serta jam terbangnya pasti lebih banyak dari pada Tuhan Yesus.

Ketika sejumlah murid Yohanes merasakan Gurunya tersaingi dan terancam posisinya, karena melihat Yesus, Guru muda dari Nazaret mulai membaptis orang dan mendapat banyak pengikut, maka mulailah mereka kasak-kusuk memprovokasi Gurunya.

Para murid Yohanes itu merasa seolah-olah Yesus mulai cari pengaruh dan merebut para murid Yohanes. Tetapi Yohanes tahu diri. Dia sadar akan misinya yakni merintis jalan bagi kedatangan Sang Mesias.

Dengan bijak dan tenang dia berkata mengulang lagi pernyataannya : “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus
untuk mendahului- Nya” (Lukas 3: 28,). “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Lukas 3: 30).

Yohanes Pembaptis tidak mempan diprovokasi oleh murid-muridnya. Mereka itulah yang justru merasa cemburu dan terganggu kepentingannya karena Yesus mendapatkan simpati dan mulai banyak pengikut-Nya.

Namun Yohanes bukan tipe pemimpin yang sangat ambisius dan rakus akan kekuasaaan serta ingin tetap mempertahankan kursinya. Sebab, kursi kekuasaan – apa pun wujud kekuasaan itu – biasanya terasa enak dan empuk.

Sebaliknya, ia seorang pemimpin yang tahu diri dan sadar diri bahwa saatnya dirinya untuk mundur dan
mempersilahkan Yesus, Guru muda dari Nazaret untuk tampil.

Yohanes Pembaptis tahu siapa dirinya dan tujuan kedatangannya. Dia telah melaksanakan tugasnya dengan segala kerendahan hati. Salah satu ciri orang yang bertumbuh dalam iman adalah rendah hati.

Orang yang rendah hati adalah orang yang terbuka untuk kehadiran Tuhan dalam hidupnya dan taat kepada kehendak Tuhan. Seorang yang rendah hati tahu bahwa Tuhan adalah segala-galanya dan harus menjadi tujuan segala sesuatu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved