Wisata NTT

Wisata NTT,  Liburan ke Alor Ingin Lihat  Dugong Jantan , Begini Panduan Wisata di Teluk Kabaola

Seorang ikan duyung atau dugong bernama Mawar kini menjasi favorit bagi wisatawan untuk melihat hewan di habitat alam liar

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
parekrafntt.id
Pantai Mali di Alor tak hanya indah, tapi wisatwan juga bisa melihat dugong 

POS KUPANG.COM -- Seorang ikan duyung atau dugong bernama Mawar kini menjasi favorit bagi wisatawan untuk melihat hewan di habitat alam liar .

Hewan ini hidup di perairan Alor tepatnya di Teluk Kabola , Mali Alor .

Dan, kehadiran Mawar, dugong jantan penghuni Teluk Kabola di kawasan SAP (Suaka Alam Perairan) Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi daya tarik alam bawah laut yang kian memesona. 

Mawar bisa dikunjungi oleh wisatawan menggunakan perahu nelayan yang terparkir di tepi pantai. 

Sebelum itu, agaknya penting untuk mengetahui sejumlah panduan berikut ini supaya perjalanan lancar melihat Mawar di habitatnya berjalan lancar. 

Panduan wisata melihat dugong di Teluk Kabola Berikut ini adalah panduan wisata melihat dugung di Teluk Kabola di kawasan SAP Selat Pantar, Alor, NTT: 

Baca juga: Wisata NTT. Liburan ke Labuan  Tak Hanya ke Taman Nasional Komodo, Ini 7 Spot  Wisata Baru di Mabar

1. Akses dan transportasi 
Untuk mencapai kawasan Pantai Mali, wisatawan bisa menyewa mobil dengan harga mulai dari Rp 500.000 per hari atau bernegosiasi harga dengan pengendara ojek di bandara. 

Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer saja dari Bandara Mali, Alor, NTT. Lihat Foto Melihat dugong di Teluk Kabola, Alor, Nusa Tenggara Timur(Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong) Sesampainya di Pantai Mali, wisatawan bisa bertanya langsung dengan nelayan lokal, agar diantarkan ke lokasi dugong berada. 

Wisatawan yang ingin bertemu dengan mawar bisa membayar biaya kontribusi, sesuai dengan peraturan yang disepakati pihak pengelola dengan pemda setempat. 

Masyarakat lokal Alor dikenakan tarif Rp 100.000 per orang. Sementara masyarakat dari luar Alor Rp 150.000 per orang dan wisatawan asing sebesar Rp 200.000 per orang. 

Satu kapal bisa diisi lima sampai tujuh orang tamu, dengan dua orang nelayan yang akan memanggil Mawar sesampainya di tengah laut nanti. 

Baca juga: Wisata NTT,  Kunjungi Desa Wisata Puu di Riteng NTT,  Linat Rumah Adat yang Eksotik

2. Larangan saat melihat dugong 
Ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi wisatawan saat melihat Mawar, sebagai berikut: Jangan menyentuh dugong Meski dulu wisatawan diperbolehkan menyentuh Mawar, saat ini aturan tersebut sudah dicabut. 

"Jangan menyentuh Dugong, tidak boleh. Nanti dugong bisa menarik badan kita ke laut," kata perintis konservasi sekaligus mitra WWF Indonesia di Alor, One Simuslaa kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022). 

Jangan menggunakan flash saat memotret Wisatawan boleh mengambil gambar Mawar, tetapi tidak diperkenankan menggunakan flash kamera atau cahaya sejenisnya, sebab ini akan mengganggu ketenangan dugong. 

Jangan bertindak agresif One mengatakan bahwa Mawar adalah sosok Dugong yang sedikit sensitif dan mudah tersinggung. "Kita mungkin bilang dia lucu karena dia muncul dan mendekat, tapi dia itu akan tersinggung dan tidak mau lagi mendekat ke arah kapal, jadi mudah tersinggung," terangnya. 

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved