Berita NTT

Mahasiswa Universitas Citra Bangsa dan BKKBN NTT Temukan Persoalan Mendasar Stunting di Flores

mereka hanya kekurangan kasih sayang saja. Anak-anak ini tidak diasuh dengan baik. Jadi pola asuh menjadi masalah utamanya. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Mahasiswa Peduli Stunting Universitas Citra Bangsa (UCB) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT saat pose bersama. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Mahasiswa Peduli Stunting Universitas Citra Bangsa (UCB) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT menemukan persoalan mendasar stunting di Kabupaten Ngada dan Nagekeo, Flores

Dalam keterangan dari UCB, Kamis 19 Desember 2024, akar masalah stunting itu terlihat dalam monitoring dan evaluasi  Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) di Desa Seso Kecamatan Soa Kabupaten Ngada, Sabtu 14 Desember 2024 dan Desa Raja Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, Selasa, 17 Desember 2024.

Klaim UCB, Kepala Desa Seso Antonius H. Gemu Boi dan kepala Desa Raja Yohanes Don Bosco serta petugas lapangan keluarga berencana menyatakan hal yang sama.

Rata-rata masyarakat setempat tidak kekurangan bahan pangan. Masyarakat di wilayah itu berpenghasilan produksi perkebunan seperti mete, kakao, kemiri dan hasil lainnya. 

Baca juga: Jadwal Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Jumat 20 Desember 2024 KMP Ranaka Kupang-Rote PP       

Pendalaman evaluasi lewat wawancara dari oleh mahasiswa UCB Jaen Farenza Leteworo, mahasiswi Keperawatan UCB. Hasilnya, stunting justru terjadi di keluarga dengan ekonomi mapan. 

"Umumnya anak yang stunting berasal dari keluarga pegawai dengan ekonomi yang mapan. Benar mereka tidak kekurangan makanan, mereka hanya kekurangan kasih sayang saja. Anak-anak ini tidak diasuh dengan baik. Jadi pola asuh menjadi masalah utamanya. 

Orang tua, justru sibuk dengan aktivitas dibanding merawat atau hanya sekedar memberi makan ke anak. Temuan pada pola yang sama juga terjadi di keluarga dengan profesi petani. 

"Orang tua lebih sibuk bekerja mencari uang dari pada merawat anak atau sekedar memberi makan anak. Ada juga anak dari petani, tetapi kembali lagi para petani ini lebih fokus ke kebun dari pada mengurus makan yang bergizi bagi anak," kata Jaen Mahasiswi Keperawatan Semester akhir UCB ini.  

Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) UCB, Vinsensius Belawa Lemaking mengatakan pihaknya terus melakukan yang terbaik untuk kepentingan masyarakat. 

“Kami sebagai institusi Pendidikan terus melakukan yang terbaik untuk kepentingan Masyarakat, terutama dalam hal penelitian dan pengabdian Masyarakat. Ini salah satu bentuk riset pengabdian tersebut," ujar Vinsen. 

Dia berkata, temuan itu juga telah disampaikan ke para orang tua. Paling tidak ada perenungan oleh keluarga itu. Namun begitu, temuan tersebut bukan menjadi indikator utama. Sebab, masih ada penyebab lain yang perlu mendapat intervensi. 

Kegiatan mahasiswa Penting UCB dilakukan pada bulan November - Desember di Desa Seso Kecamatan Soa Kabupaten Ngada dan juga Desa Raja kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo.

Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain, diskusi mendalam dengan para kader posyandu, kunjungan rumah, kapasitasi sasaran berisiko stunting, ibu hamil dan remaja, demo masak menu dasyat, pengembangan website Desa dan upaya peningkatan kesejahteraan rumah tangga. 

"Kegiatan ini merupakan kerja sama BKKBN dengan UCB dalam upaya penurunan stunting di Provinsi NTT," kata Vinsen. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved