Longsor di Jalan Trans Flores
Kondisi Memprihatinkan, Beberapa Titik Jalan Trans Utara Maumere-Ende Nyaris Putus Dihantam Ombak
para pengendara terpaksa mengurangi kecepatan dan bergantian melewati titik-titik kritis demi menghindari kecelakaan yang fatal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE – Kondisi Jalan Trans Utara Flores, yang menghubungkan Kabupaten Sikka, Ende, dan Nagekeo, saat ini dalam keadaan memprihatinkan.
Beberapa titik ruas jalan provinsi tersebut hampir putus akibat sering dihantam ombak besar, menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Hal ini tentunya menambah risiko bagi para pengendara yang melintas di jalur tersebut.
Jalan yang membentang di pesisir utara Pulau Flores ini sering kali tererosi oleh gelombang laut yang kuat, menyebabkan munculnya retakan dan lubang besar yang semakin memperburuk kondisi jalan, terutama setelah curah hujan yang tinggi.
Baca juga: Lirik Lagu Daerah NTT, Lagu Fonga Dema Bahasa Ende Lio dari Kabupaten Ende
Beberapa lokasi bahkan nyaris ambruk, mengancam keselamatan para pengguna jalan.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin, 17 Desember 2024, menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Sebagian besar titik di sepanjang ruas jalan Maumere-Ende terlihat sudah mulai ambruk, sementara di lokasi lainnya terdapat lubang besar yang dipenuhi air hujan. Jalan yang berlubang ini menyebabkan kubangan-kubangan air yang semakin sulit dihindari pengendara.
Mengingat banyaknya titik rusak, para pengendara terpaksa mengurangi kecepatan dan bergantian melewati titik-titik kritis demi menghindari kecelakaan yang fatal.
Menurut Yakob, salah seorang pemuda asal Desa Mausambi, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, kerusakan pada jalan Trans Utara Flores sudah terjadi sejak lama.
“Kondisi jalan yang rusak ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Beberapa tahun lalu memang ada anggaran dari APBD Provinsi NTT untuk perbaikan ruas jalan ini, mulai dari Detusoko hingga Kota Baru. Namun, dalam pelaksanaannya, perbaikan hanya dilakukan dari Detusoko hingga Sokoria. Sedangkan ruas jalan di beberapa desa seperti Ranakolo, Uludala, Ropa, Mausambi, Maurole, hingga Aewora belum diperbaiki,” ungkap Yakob, Selasa, 18 Desember 2024.
Yakob juga menambahkan, bahwa jalan Trans Utara Flores yang rusak parah ini tidak hanya merugikan warga setempat, tetapi juga berpotensi menambah kesulitan dalam akses transportasi antarwilayah.
“Keadaan ini harus segera mendapat perhatian. Apalagi dengan cuaca yang tidak menentu, jika gelombang besar atau musim barat datang, kerusakan ini bisa semakin parah dan bisa menyebabkan jalan putus. Ini tentu akan menghambat arus transportasi di wilayah utara,” kata Yakob.
Mewakili asyarakat setempat dia berharap agar Pemerintah Provinsi NTT, khususnya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Melki Laka Lena dan Joni Asadoma, memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan ini.
Mereka mengharapkan adanya penanganan yang cepat dan tepat agar jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Flores tersebut dapat segera diperbaiki dan kembali aman untuk dilalui.
Dengan adanya perhatian dan perbaikan yang memadai, diharapkan tidak ada lagi pengendara yang harus menghadapi risiko besar saat melintasi jalan Trans Utara Flores.
Sebagai jalan vital yang menghubungkan banyak wilayah, perbaikan jalan ini sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran transportasi dan mencegah potensi kecelakaan yang lebih serius di masa depan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.