Berita NTT
HUT ke-66 Provinsi NTT, Pengamat Politik Sebut Perjalanan Panjang dan Dinamis
Menurut Jimmy, tidak mudah membangun NTT ditengah karakteristik yang menantang baik dari segi wilayah dan kebudayaan yang bervariasi.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT berulang tahun ke-66 pada Jumat, 20 Desember 2024. Pengamat Politik sekaligus Dosen FISP Undana, Yohanes Jimmy Nami mengatakan usia ini merupakan sebuah perjalanan panjang dan dinamis.
“Provinsi NTT berulang tahun ke-66, sebuah perjalanan panjang dan dinamis untuk sebuah proses pembangunan yang berkelanjutan. Pergantian antar rezim pemerintahan provinsi dari waktu ke waktu, juga masih menyisakan banyak pekerjaan rumah serta banyak persoalan mendasar yang harus segera dievaluasi untuk direspon secepatnya. Tentu dengan strategi dan kebijakan yang cepat, tepat, serta berdampak langsung pada kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya Kamis, 19 Desember 2024.
Menurut Jimmy, tidak mudah membangun NTT ditengah karakteristik yang menantang baik dari segi wilayah dan kebudayaan yang bervariasi.
“Tidak mudah memang membangun NTT dengan karakteristik yang cukup menantang, wilayah kepulauan, dan lempeng budaya serta kearifan lokal yang variatif. Karakteristik ini membentuk budaya tersendiri, dengan berbagai macam potensi serta tantangannya. Kondisi aktual ini, diharapkan bisa menjadi potret bagi pemimpin baru NTT, untuk segera melakukan konsolidasi bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan, untuk bersama-sama membangun NTT dengan lebih baik, bermartabat, dan sejahtera,” ungkapnya.
Dijelaskan Jimmy sejumlah persoalan di NTT patut ditanggapi oleh pemimpin yang baru.
Baca juga: Sambut HUT NTT ke -66, MUI Beri Pesan Khusus ke Gubernur - Wagub Terpilih
“Jumlah penduduk NTT menurut BPS 5.656.039 juta orang. Angka kemiskinan berkisar 19.48 persen, jika dikonversi ke jumlah penduduk sekitar 1,14 juta jiwa masuk dalam kategori miskin. Nah, ini harus segera ditanggapi oleh pemimpin baru NTT, bagaimana memetakan kantong kemiskinan, penyebab serta solusinya. Konsekuensi dari besarnya penduduk miskin akan multi efek pada sektor-sektor lainnya baik itu kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya,” bebernya.
Disamping masalah tersebut, NTT dihadapkan dengan persoalan pengangguran dan ekonomi.
“Selain itu terdapat 13,2 persen angka pengangguran terbuka dari usia produktif masyarakat NTT, yang harus jaga dicarikan solusinya agar tidak banyak tergoda mnjadi tenaga kerja ilegal keluar negeri. Untuk itu perlu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perbaikan UMP, menarik investor dari luar untk investasi di NTT, tentu dengan iklim investasi yang aman dan nyaman. Selain itu perlu kolaborasi dan komunikasi politik yang baik, dengan pemerintah kabupaten/kota se-NTT untuk merancang strategi dalam menekan inflasi,” cetusnya.
Baca juga: BKOW Gelar Seminar Sehari Peringati Hari Ibu, HUT BKOW dan HUT NTT
Jimny berharap, dibawah kepemimpinan Melki-Johni membawa keberhasilan memajukan NTT.
“Kita harapkan ada kemajuan pembangunan daerah dibawah kepemimpinan Gubernur/Wagub Melki-Johni. Kita percaya bahwa pemimpin baru ini punya niat baik untuk memajukan NTT. Tentu keberhasilan pembangunan NTT juga tidak terlepas dari partisipasi banyak pihak dan masyarakat NTT, sebagai pemangku kepentingan utama menuju jalan kesejahteraan dan keluar dari belenggu kemiskinan. Selamat HUT NTT ke 66,” pungkasnya. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.