Berita Alor
Pemkab Alor Akui Tol Laut dari PT Pelni Beri Efek Turunkan Harga Kebutuhan Masyarakat
Pemkab Alor mengajak masyarakat agar mengirim hasil produksi dan sumber daya alam menggunakan kapal tol laut yang dioperasikan PT Pelni.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Alor mengakui keberadaan kapal Tol Laut yang dioperasikan PT Pelni memberi efek.
Keberadaan kapal itu mampu menurunkan harga kebutuhan utama masyarakat.
Pemkab Alor mengajak masyarakat agar mengirim hasil produksi dan sumber daya alam menggunakan kapal tol laut yang dioperasikan PT Pelni.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Alor, Nus Adang menjelaskan, keberadaan tol laut selama ini sudah membantu masyarakat. Kapal itu mampu membawa berbagai potensi pertanian hingga kelautan keluar dari wilayah Alor untuk dijual.
Pemkab Alor, kata Nus Adang, menyampaikan terima kasih untuk PT Pelni yang sudah membantu dengan menghadirkan kapal tol laut.
"Tol laut ini terus ada agar menjawab kebutuhan di Kabupaten Alor," kata dia, Selasa 17 Desember 2024 di Pelabuhan Kalabahi saat bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati melihat bongkar muat peti kemas di KM Kendhaga Nusantara 7.
Nus Adang mengatakan terdapat 226 ribu masyarakat yang mendiami Kabupaten Alor. Daerah ini adalah kepulauan sehingga sangat membutuhkan kapal seperti ini. Ia menyebut selain tiga kapal penumpang, ada beberapa kapal tol laut yang beroperasi ke wilayah Alor.
Menurut dia, tanggung jawab bersama agar semua ini terus berjalan bahkan bisa ada peningkatan. Dia mengatakan, kabupaten Alor sangat berharap agar ada penambahan kapal ke Alor.
Arus perjalanan dari Alor dan kembali, sangat tinggi meski sudah ada beberapa armada alternatif lainnya. Ia berharap ada rute Pelni lainnya yang dari Alor hingga ke Batam, Kepulauan Riau.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Alor, kata dia, tetap diberikan. Jika membutuhkan kebijakan pemerintah daerah, Pemkab Alor sangat siap.
Nus Adang juga merespons mengenai angkutan peti kemas yang kadang tidak terisi dari Kabupaten Alor. Padahal daerah ini punya banyak potensi. Pemkab Alor, kata Nus Adang, akan berkoordinasi dengan dinas teknis agar kapal yang tiba dan kembali dari Alor bisa mengangkut berbagai produk dari Alor.
Baca juga: Menengok KM Awu Penghubung Kepulauan di NTT Milik Pelni
"Setiap kapal yang datang kalau bisa kapal pulang tidak kosong. Kami ada vanilla, rumput laut, asam," kata dia.
Dia mengaku, Pemda Alor sudah bersurat ke Kemenhub untuk menambah rute pelayaran dari Alor ke beberapa wilayah lain di Indonesia. Ia berharap dukungan PT Pelni terkait dengan daerah kepulauan seperti Alor.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero), Anik Hidayati menjelaskan, kapal seperti KM Kendhaga Nusantara 7 itu dioperasikan PT Pelni untuk membawa peti kemas dari Kupang ke wilayah-wilayah kepulauan seperti di Alor.
Sebab, kapal-kapal dengan ukuran besar tidak memungkinkan sandar di pelabuhan seperti ini. Pola seperti itu merupakan kerja sama dan penunjukkan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai otoritas terkait.
"Jadi untuk wilayah kecil seperti ini, dipindahkan ke kapal seperti ini," kata Anik Hidayati.
Kontainer atau peti kemas yang tiba dari luar wilayah NTT akan masuk ke Pelabuhan Tenau Kupang. Kapal-kapal kecil yang dioperasikan PT Pelni lalu mengangkut dan membawa ke kabupaten kepulauan.
Dia mengatakan, selain di Alor ada satu kapal lagi tipe yang sama juga beroperasi di wilayah kepulauan lainnya seperti Rote hingga Sabu. KM Kendhaga Nusantara 7, setahun ditargetkan satu 31 kali pelayaran dengan titik berangkat dan kembali dari Kupang.
"Fungsi tol laut dapat menurunkan disparitas harga," kata Anik Hidayati.
Bila tanpa tol laut, harga kebutuhan bahan pokok seperti daging ayam bisa melambung tinggi. Adanya tol laut bisa menekan harga hingga 40 persen.
Kapal tol seperti ini memuat kebutuhan pokok seperti beras hingga minyak goreng untuk masyarakat kepulauan. Paling tidak barang yang datang dari luar dengan menggunakan tol laut maka bisa mengurai harga di wilayah itu.
Anik Hidayati bilang, KM Kendhaga Nusantara 7 merupakan kapal milik Kemenhub yang dioperasikan PT Pelni. Total ada 9 kapal tol laut berlayar di wilayah NTT, yang dioperasikan PT Pelni. Dengan kapal-kapal itu, maka memberi efek positif dan memudahkan masyarakat.
Setiap kapal memiliki rute berbeda. KM Kendhaga Nusantara 7 berlayar dari Kupang, Alor, Larantuka dan Lewoleba. Rute itu ditetapkan Kemenhub. Rute yang ada itu tergantung masukan dari wilayah itu saat rapat koordinasi bersama Kemenhub.
"Setiap tahun kontrak dari Kemenhub ke Pelni sebagai pelaksana selalu diperbaharui," kata dia.
Ketergantungan seperti ini, harus didukung oleh pemerintah setempat agar bisa dimanfaatkan. Paling tidak, kapal yang tiba di pelabuhan tersebut lalu berangkat juga bisa membawa barang atau hasil produksi dari wilayah setempat.
Khusus untuk telur ayam diangkut menggunakan kapal penumpang biasa. Tol laut hanya membawa jenis sembako lain. Telur dikhawatirkan rusak sehingga menggunakan kapal penumpang yang jadwal pelayarannya lebih tepat.
Peran dari berbagai kapal milik PT Pelni, selain mengangkut penumpang juga membawa barang untuk kebutuhan masyarakat di kepulauan seperti NTT.
"Menghubungkan, tidak saja sekedar transportasi orang tapi bagaimana mendistribusikan sumber pangan ke wilayah lain yang membutuhkan sehingga harga bisa," kata dia.
Nahkoda KM Kendhaga Nusantara 7 Yudha Prionggo (58) mengatakan, kapal itu berlayar dari Kupang, Larantuka, Lewoleba, Alor. Rutenya sama seperti itu dan beroperasi selama 31 kali sebagaimana yang ditetapkan Kemenhub RI.
KM Kendhaga Nusantara 7 mampu mengangkut 55 kontainer. Pada hari biasa, kapal hanya memuat 30-40 box kontainer. Peningkatan hanya terjadi di akhir tahun seperti saat ini.
Untuk membantu pengoperasian, kapal tersebut dibantu 17 ABK termasuk nahkoda. Tugasnya membawa kontainer dari Kupang dan didistribusikan ke daerah kepulauan.
"Daerah Kupang yang paling banyak. Ke Larantuka, Lewoleba, Alor," kata dia.
Baca juga: KM Awu 2Kali Surabaya-Kupang Hingga Alor, Jadwal Kapal Pelni Hingga 8 Januari, +Rute Kumai-Semarang
Yudha menerangkan, angkutan dari Pelabuhan Larantuka biasanya 20 box kontainer untuk sekali pelayaran. Sementara di Lewoleba Kabupaten Lembata, hanya 4 kontainer. Daerah itu paling banyak kontainer yang diturunkan.
"Angkutan Rata-rata 20 an untuk Larantuka, Lewoleba paling banyak bongkar 30-35, itu banyak kontainer kosong, rata-rata 4 yang dimuat. Kalau musim kopra bisa muat sampai 20 lebih. Alor biasanya 5-6 kontainer yang terisi," ujarnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.