Breaking News

Bansos

Penyaluran Bansos Kemensos tahun 2024 di NTB Capai Rp1,24 Triliun

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut pihaknya berkomitmen akan terus menyalurkan bantuan sosial secara berkelanjutan pada masa mendatang. 

Editor: Ryan Nong
KBRN
Menteri Sosial Saifullah Yusuf didampingi Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi saat menyerahkan bantuan sosial di Sentra Paramita Mataram, Senin (9/12/2024). 

POS-KUPANG.COM, MATARAM - Penyaluran bantuan sosial atau bansos dari Kementerian Sosial untuk masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2024 mencapai angka Rp1,24 triliun.

Bantuan tersebut mencakup berbagai program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok rentan dan membutuhkan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut pihaknya berkomitmen akan terus menyalurkan bantuan sosial secara berkelanjutan pada masa mendatang. 

“Pada tahun 2024, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan di Provinsi NTB dengan total nilai mencapai Rp1,24 triliun,” Saifulah Yusuf.

Adapaun mMensos yang akrab disapa Gus Ipul itu menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) di Sentra Paramita Mataram, Senin (9/12/2024).

Dalam kegiatan tersebut, Kemensos menyerahkan bantuan berupa nutrisi, sembako, perlengkapan kebersihan, peralatan ibadah, dan alat bantu disabilitas kepada 87 penerima manfaat. Bantuan perlengkapan sekolah juga diberikan kepada 48 anak yang termasuk dalam kategori Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dan Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK). 

Selain itu, bantuan lain disalurkan kepada lima penerima manfaat dari Yayasan Anak Permata Indonesia (YAPI), 13 penyandang disabilitas untuk mendukung usaha kewirausahaan, 14 korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), 35 bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan.

Dikutip dari KBRN, program tersebut menjadi bagian dari alokasi total bansos untuk NTB pada 2024.

Adapun alokasi tersebut mencakup Bantuan permakanan untuk 2.766 lansia tunggal sebesar Rp22,41 miliar, bantuan untuk 2.814 penyandang disabilitas senilai Rp16,88 miliar, bantuan bagi 14.848 anak yatim piatu sebesar Rp32,61 miliar dan bantuan kepada 444 kelompok rentan dengan total Rp2,41 miliar.

Selain itu, ada juga bantuan operasi katarak untuk 1.437 penerima manfaat senilai Rp2,51 miliar.

Gus Ipul menegaskan pentingnya akurasi data dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran. Oleh sebab itu, pihaknya tengah menyiapkan peluncuran data tunggal terpadu yang akan digunakan sebagai acuan dalam menyalurkan bantuan kedepannya.

“Saat ini, proses pemadanan data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sedang berlangsung untuk memastikan tidak ada lagi data yang tumpang tindih,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi ‘Cek Bansos’ untuk mengusulkan atau menyanggah penerima bantuan yang dianggap tidak layak. Dengan sistem data terpadu yang dinamis dan akurat, Kemensos berharap program bansos dapat lebih efektif dan benar-benar menjangkau mereka yang membutuhkan.

Muhir (39), salah satu penerima manfaat, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya. Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini kini bekerja sebagai tukang las di bengkel. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemensos atas bantuan Atensi berupa peralatan bengkel las. Bantuan ini sangat berarti bagi saya karena kini saya dapat memulai usaha bengkel las sendiri,” ujar Muhir.

Dengan bantuan tersebut, ia memiliki peluang untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarganya. Kisah Muhir menjadi salah satu bukti nyata bagaimana bantuan sosial Kemensos dapat memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih mandiri.

Melalui program-program yang dirancang secara strategis dan berbasis kebutuhan, Kemensos berharap dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB serta memastikan bahwa bantuan tersalurkan dengan efektif dan tepat sasaran. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved