Bencana Tanah Longsor
Longsor di Ruas Jalan Medan-Berastagi Sumatera Utara, 9 Korban Meninggal Ditemukan
Sebagian korban tewas dimobilisasi untuk memilih pada Pilkada Samosir. Jalan nasional itu sudah 2 hari lumpuh total karena tertimbun material.
POS-KUPANG.COM, MEDAN - Tim gabungan menemukan sembilan korban tewas akibat longsor di Jalan Medan-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (28/11/2024).
Korban diperkirakan masih bertambah karena laporan hilang dari keluarga masih terus berdatangan. Sebagian korban adalah massa yang dimobilisasi pasangan calon untuk pilkada.
Jalan nasional penghubung Medan dengan 11 kabupaten/kota di Sumut dan Aceh itu pun sudah dua hari lumpuh total sejak longsor terjadi pada Rabu (27/11/2024) dini hari.
Jalan sepanjang 3 kilometer dari Jembatan Sembahe hingga Tikungan Tirtanadi itu juga masih dipenuhi material berupa tanah longsor, batang pohon, dan bebatuan di belasan titik.
Pantauan Kompas, dua jenazah berhasil dievakuasi dari sebuah bus yang tertimbun material longsor dan masuk ke jurang. Puluhan kendaraan lainnya tampak rusak berat dan rusak ringan akibat dihantam material longsor. Jalan itu merupakan tanjakan dengan beberapa tikungan tajam di perbukitan Sibolangit.
Satu per satu titik longsor pun mulai bisa dibuka dan dilewati kendaraan tim pencarian dan pertolongan. Namun, masih ada beberapa titik yang sama sekali tidak bisa dilalui karena timbunan longsor yang sangat banyak. Puluhan mobil sudah berhasil dievakuasi dari kawasan longsor tersebut.
Kepala Polrestabes Medan Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan, polisi bersama pemangku kepentingan lain membuka posko pengaduan. Tujuannya, menampung informasi tentang kehilangan anggota keluarga.
Beberapa keluarga sudah membuat laporan kehilangan, baik dari keluarga penumpang maupun sopir mobil, yang menjadi korban longsor itu. Beberapa anggota keluarga tampak menangis menanti kabar dari pencarian.
”Ada beberapa masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarga. Dugaan kami, masih ada korban yang terjebak di kendaraan atau timbunan longsor. Langkah pertama untuk mencari korban adalah mengevakuasi kendaraan yang terjebak,” tutur Gidion.
Gidion menyebut, evakuasi sulit dilakukan karena banyaknya material longsor yang menimbun jalan. Selain itu, titik longsor juga cukup banyak. Hujan juga masih terus turun sehingga petugas belum bisa membersihkan di daerah rawan longsor susulan.
Sejumlah alat berat pun masih terus bekerja membersihkan material longsor dari atas jalan. Beberapa orang menggunakan gergaji mesin untuk memotong kayu yang menghalangi jalan.
Sementara itu, sejumlah truk-truk besar pengangkut bahan pokok, pupuk, minyak sawit mentah, dan kendaraan lainnya sudah tertahan dua hari. Semuanya tidak bisa melintasi jalan itu.
Kepala Subbagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, terus bersiaga untuk menangani korban luka maupun korban meninggal akibat longsor di Jalan Medan-Berastagi.
“Kami juga merawat 24 korban luka akibat longsor di Sibolangit,” katanya.
Dorothy menyebut, ada sembilan korban meninggal yang sudah diterima di RSUP H Adam Malik. Mereka adalah Martin Sinulingga (57) dan Hardiansyah (33) yang merupakan warga Medan, Dimas Solin (18) warga Pakpak Bharat, serta Rosmita (46) warga lokal Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.