Pilkada Sumba Timur
Hasil Pilkada Sumba Timur, Peroleh Suara Terendah, David Melo Wadu Sebut Kalah Pilkada Itu Hal Biasa
Baginya, kalah dan menang dalam Pemilu atau Pilkada itu hal biasa dan bagian dari dinamika politik serta bukan akhir dari segalanya.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Oby Lewanmeru
David juga meminta kepada Calon yang menang agar cita-cita dan pengabdian dalam memimpin daerah dan membangun masyarakat Sumba Timur dapat berjalan dengan baik, dan lancar.
Baginya perbedaan sudah terselesaikan dengan cara kekeluargaan dan saatnya bersama-sama semua saling bergandengan tangan dengan talenta yang dimiliki dalam membangun Sumba Timur ke arah yang lebih baik.
Tidak lupa juga, David mengucapkan terima kasih kepada Pasangan Khristofel Praing dan Franky Ranggambani yang telah meramaikan Pesta demokrasi dan semuanya berjalan dengan baik di tengah dinamika politik yang terjadi.
Selama pelaksanaan Pilkada mulai tahap pendaftaran, penarikan nomor urut, debat paslon, hingga pemilihan, tidak ada yang menjadi musuh, sebab semua kandidat itu rekan seperjuangan karena semuanya dapat kesempatan untuk sama-sama berjuang.
Baginya, semua usaha dan kerja keras telah dilakukan secara maksimal, namun hasil yang diperoleh berbeda, maka itu hal biasa dalam politik, dan apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada, ikhlas dan berjiwa besar.
“Tinggalkan semua perbedaan, dan kembali bersatu memberikan amanah kepada Umbu Lili Pekuwali dan Yonathan Hani agar bisa memimpin Sumba Timur dengan baik, dan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” pinta David.
Sebagai Kader Politik, David juga mengutarakan untuk sementara hengkang dan istirahat sejenak, dia juga telah siap menyerahkan Rumah Jabatan Wakil Bupati kepada Yonathan Hani yang akan menempatinya setelah resmi dilantik.
“Saya sudah sampaikan kepada Yonathan Hani bahwa Rumah Jabatan Wakil Bupati suasananya aman, bersih, dan nyaman untuk ditempati,” tambahnya.
Hindari Konflik Internal
Secara khusus, David meminta kepada Umbu Lili Pekuwali dan Yonathan Hani agar menghindari konflik internal, saling cekcok, tetap ada rasa saling menghormati dan menghargai sesuai tupoksi masing-masing.
“Sebagai pemimpin harus duduk bersama, tetap menjaga keharmonisan, tetap seiring-sejalan agar masyarakat dapat merasakan kedamaian dan Sumba Timur menjadi daerah yang terbuka, ramah, berkembang, dan maju,” pungkasnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.