Prakiraan Cuaca
Identik dengan Bencana,La Nina Ternyata Membawa Dampak Positif bagi Masyarakat, Ini Penjelasan BMKG
Identik dengan bencana, La Nina ternyata membawa Dampak Positif bagi Masyarakat, Ini Penjelasan BMKG
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - La Nina identik dengan bencana seperti banjir, tanah longsor. petir, angin kencang dan lain-lain.
Namun tak hanya bencana, La Nina ternyata membawa dampak posisitf bagi masyarakat.
Berikut Penjelasan BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ).
Dampak Positif La Nina
Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, meski berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, La Nina ternyata membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat apabila dimitigasi dengan tepat.
Baca juga: BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter Barat Sumbar sampai NTT, Cuaca Maritim Hari Ini
Dwikorita Karnawati menyebut, fenomena La Nina Lemah memiliki sejumlah peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberlimpahan air hujan akibat La Nina dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan dan air serta energi.
Di sektor pertanian, papar Dwikorita, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Tentunya, kata Dwikorita, hal ini selaras dengan Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berkeinginan Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mencapai swasembada pangan.
Tidak hanya itu, dengan langkah mitigasi yang tepat, lanjut dia, tingginya curah hujan akibat La Nina juga bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat, tambah dia, dapat memanen air hujan atau rainwater harvesting dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.
"Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya," tuturnya.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa BMKG mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi melalui penyediaan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.
Baca juga: BMKG Sebut Cuaca NTT Hari Ini Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang, Waspada!
Ardhasena menyampaikan, bahwa selama ini BMKG telah menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.
"Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat," paparnya
Waspada Peningkatan Curah Hujan Jelang Natal dan Tahun Baru
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bersamaan dengan La Nina Lemah.
Kondisi itu berpotensi meningkatkan curah hujan di Wilayah Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.