Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 23 November 2024, Bijaksana Allah dalam Alam

Ayub pun akhirnya mendapat pengertian baru dari Allah sendiri bahwa penderitaan tidak akan pernah membuatnya kehilangan iman.

Editor: Oby Lewanmeru
Bible.com
Renungan Harian Kristen Sabtu 23 November 2024, Kebijaksanaan Allah 

Sesungguhnya, biarpun sungai menderas arusnya, ia tidak gentar, ia tetap tenang. -ayat 18 

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 23 November 2024, Bijaksana Allah dalam Alam, merujuk pada Kitab Ayub 40:1-28.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024. 

Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT  “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera Dalam Semesta”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kitab Ayub ini memberikan refleksi yang mendalam dan kompleks tentang pergumulan manusia dengan dirinya sendiri dan dengan Allah saat berhadapan dengan keburukan, bencana dan penderitaan. Berbagai perspektif dipaparkan dan memperkaya kita.

Pendapat setiap sahabat Ayub ternyata terbukti tidak sesuai maksud Tuhan.

Ayub pun akhirnya mendapat pengertian baru dari Allah sendiri bahwa penderitaan tidak akan pernah membuatnya kehilangan iman.

Tetapi justeru menjadi kesempatan menggali potensi iman hingga ke titik paling dalam untuk lebih dekat kepada Tuhan.

Bagian akhir kitab Ayub merupakan jawaban Tuhan atas segala persoalan Ayub, Tuhan memperlihatkan bahwa Ia berdaulat atas alam dan sejarah.

Dia mengendalikan kehidupan semesta. Semuanya untuk tujuan kebaikan dan keselamatan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 22 November 2024, Keadilan dari Semesta

Dalam kendali Tuhan banyak hal yang manusia tidak pahami, terutama ketika bencana dan penderitaan menimpa orang-orang baik. Itulah yang terjadi pada Ayub.

Ketika Tuhan mengizinkan penderitaan terjadi atas Ayub, Ayub belum memahaminya dan itu sebabnya ia menuntut keadilan.

Kini, Ayub membisu dan bungkam. Giliran Allah berbicara dan memperlihatkan perspektif baru, dari sudut pandang Allah sendiri untuk menjawab teka-teki bencana dan penderitaan.

Allah merancang kebaikan untuk semua makhluk, lihatlah dan belajarla dari kuda nil, dari buaya, hewan yang diciptakan dan dilengkapi dengan kekuatan sehingga tidak ada yang mampu melawannya.

Bijaksana siapakah yang memungkinkan hewan memiliki kuasa sedemikian? Manusia adalah satu dari antara semua makhluk itu.

Dalam rangka bergerak menuju destinasi final yang ditetapkan Allah, bencana dan penderitaan adalah jalan yang harus dilalui.

Allah mengarahkan Ayub untuk melihat melampaui apa yang tidak terlihat. Mempercayai melampaui yang sanggup dimengerti dengan akal.

Itulah yang akan memuaskan jiwa manusia yang dahaga akan segala jawaban dan tujuan akhir Tuhan. 

LANGKAH IMAN.

Penderitaan memang menyakitkan, bencana yang menimpa manusia sering diterima sebagai hal yang tidak adil, apalagi jika korban penderitaan dan keburukan adalah orang-orang yang berharap pada Allah.

Penderitaan mungkin sekali menjatuhkan iman seseorang, tapi juga sangat mungkin dipakai Tuhan untuk menggali potensi manusia yang terpendam jauh di dalam, menjadi masa disiplin untuk pemurnian diri agar menjadi makin serupa dengan gambar dan rupa yang sejak semula telah dirancang Allah bagi manusia. Amin! (*)

Alamat Sekretariat Suluh Injil: 

Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT

Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
Neti 08113828074  dan Ibu Eka 085239108328

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved